01 Desember 2016

Onde-Onde Andika Caem: Dari Sekadar Makanan Favorit Menjadi Sumber Rejeki


Dengan sedikit modal tabungannya, Andika beberapa kali mulai mencoba mengolah adonan onde-onde. Ia berkeliling menjual onde-ondenya, menawarkan ke pelanggan salon, hingga akhirnya Andika menerima pesanan dari pelanggan. “Memulai usaha itu tidak tergantung modal, tetapi niat. Jangan hanya dibibir saja tetapi disertakan dengan usaha!” kisah Andika penuh semangat.

 

Onde-Onde Andika Caem Tumbuh Berkembang Bersama BTPN

 

Pesanan Andika secara perlahan mulai rutin dan semakin bertambah. Andika pun membutuhkan alat untuk memproduksi lebih cepat, sementara modalnya pas-pasan. Bak gayung bersambut, Andika menemukan BTPN Mitra Usaha Rakyat (MUR) cabang Klender pada 2012. Dari BTPN Andika mendapatkan pinjaman awal sebesar Rp 50 juta. “Saya kaget sekaligus senang. Nggak menyangka ada bank yang percaya meminjamkan uang sebanyak itu untuk usaha yang baru bertumbuh,” ceritanya.

 

Ada cerita menarik, setelah mengurus pinjamannya, Andika melihat ada keramaian di BTPN. Ternyata itu adalah pelatihan yang memang rutin diadakan BTPN. “Saat itu kebetulan materinya tentang manajemen pemasaran. Pas banget untuk mengembangkan usaha saya. Sudah dapat modal, dapat tambahan ilmu gratis pula,” tutur Andika bersemangat. Sejak saat itu, Andika tidak pernah bolos ikut pelatihaan di BTPN.  Melalui pelatihan tersebut, Andika jadi lebih tahu bagaimana cara mencari pelanggan dan lebih percaya diri dalam menjalankan usahanya. Hasilnya, Andika pernah mendapatkan pesanan untuk acara konferensi ASEAN. “Itu menjadi sebuah kebanggaan bagi saya,” kata Andika.

 

Kini pelanggan Onde-Onde Andika Caem meningkat 40%, usahanya sudah ada di 2 tempat, omzet melonjak hingga Rp 90 juta per bulan, dan jumlah karyawan 10 orang. Tidak hanya itu, Andika juga sudah punya rumah dan mobil pribadi. Kendati demikian, Andika masih terus berjuang menggapai mimpinya untuk memiliki 180 outlet di Jabodetabek dan 20 tempat produksi. Ia juga ingin membuat onde-onde khusus bagi penderita diabetes.

 

“Jangan takut! Buang segala kekhawatiran dalam memulai usaha walau modal terbatas. Modal yang utama adalah niat dan keberanian dalam menghadapi risiko usaha. Semangat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan mengasah potensi diri, akan berbuah manis pada akhirnya.”