15 Desember 2016

KETIKA KERJA KERAS BERBUAH KESUKSESAN


Menjadi sukses adalah mimpi setiap orang, termasuk Karna. Karna bercita-cita untuk memiliki usaha sendiri, walau ia adalah karyawan di salah satu perusahaan. Dengan modal awal Rp 250 ribu, Karna bersama Suwarni istrinya, mencoba mewujudkan mimpi dengan berjualan mie ayam, Setahun berjalan, keuntungan usaha Karna dan Suwarni masih tidak sesuai harapan.

 

Pantang menyerah. Itu motto pasangan suami istri ini. Gagal berjualan mie ayam, Karna mencoba peruntungan membuka warung kopi. Belajar dari pengalaman sebelumnya, kali ini Karna tidak hanya menjual kopi. Ia juga menjual mie instan dan masakan rumah buatan istrinya. Tanpa disangka, kelezatan masakan Suwarni banyak dipuji oleh pelanggan mereka.

 

Melihat respon positif akan masakan Suwarni, Karna dan sang istri memutuskan untuk mengubah warung kopi mereka menjadi warung makan bernama ‘Warung Makan Suwarni’. Kini, Warung Makan Suwarni telah berkembang pesat. Setiap harinya, Warung Makan Suwarni beroperasi mulai pukul 07:00 hingga 20:30 dan konsumsi beras harian yang dibutuhkan mencapai 50 kilogram.

 

Keberhasilan Karna dan Suwarni dalam mendirikan warung makan tidak lepas dari kendala dan tantangan, salah satunya adalah lokasi warung yang harus berpindah-pindah. “Tetap tidak mudah awalnya. Saat mengalami kesulitan, saya hanya berpegang pada satu prinsip. Berpikir sambil berjalan, berjalan sambil berdoa, dan berdoa sambil berusaha. Itulah yang saya percayai dan membuat saya tetap semangat sampai detik ini,” papar  Karna.

 

Usaha kuliner  Karna dan  Suwarni yang berkembang pesat juga didukung oleh BTPN melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan berkelanjutan dan terukur yang berfokus pada kesehatan, kesejahteraan serta pelatihan praktis keterampilan wirausaha. Program ini diselenggarakan secara berkala dan rutin di seluruh wilayah operasional BTPN. Penerima manfaat Program Daya tidak hanya mencakup pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), tetapi juga nasabah yang telah memasuki masa purnabakti.

 

Selain menerima pinjaman untuk tambahan modal, Karna dan Suwarni juga memiliki kesempatan menghadiri pelatihan praktis keterampilan wirausaha yang diadakan BTPN. Mereka mendapat berbagai inspirasi dan kemudahan untuk mengembangkan usaha kuliner. Bagi  Karna, materi yang paling ia gemari adalah adaptasi usaha. ”Dengan mempelajari adaptasi usaha, saya mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang harus dihadapi dalam menjalankan usaha  saya.  Rajin menghadiri pelatihan yang diadakan BTPN adalah salah satu kiat sukses saya,” tutupnya.