28 Agustus 2018

BTPN Lebih Efisien, Laba Tumbuh 17%


Jakarta, 28 Agustus 2018 – Beroperasi secara lebih efisien PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencetak pertumbuhan kinerja yang impresif. Biaya dana dan biaya operasional menjadi lebih rendah dibandingkan periode-periode sebelumnya. Hal itu berdampak pada kenaikan laba bersih.  

 

“Meski lebih efisien, bukan berarti kualitas pelayanan kami menjadi turun. Kami lebih efisien berkat transformasi dan inovasi teknologi digital yang kami kembangkan sejak 2015 silam. Dengan mengoptimalkan platform teknologi dan terus berinovasi, kami optimistis akan semakin kompetitif di industri ini,” kata Anika Faisal, Direktur BTPN.

 

Anika menambahkan, inovasi yang diwujudkan melalui produk-produk baru berbasis digital dan  investasi untuk membangun platform BTPN Wow! dan Jenius telah mulai memberikan hasil. Hingga akhir Juni 2018, BTPN Wow! telah memiliki 5,24 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 213.000 agen, sementara jumlah pengguna Jenius telah mencapai lebih dari 700.000 nasabah.  

 

Sedangkan transformasi digulirkan dengan mengubah konsep pelayanan nasabah dari bank-centric, menjadi customer-centric. Perubahan tersebut tecermin pada penggunaan platform digital (digitalisasi) dalam existing business yang mencakup pengembangan alternative channels, integrasi cabang, otomasi proses, transformasi infrastruktur IT, dan pelatihan (retraining) karyawan.

 

“Melalui transformasi digital ini, jaringan layanan nasabah bertambah luas dengan kualitas yang tetap terjaga, meski jumlah kantor cabang berkurang dan organisasi menjadi lebih ramping,” kata Anika.

 

Transformasi dan inovasi digital berhasil menurunkan biaya operasional sebesar 12% (year on year/yoy), dari Rp2,73 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp2,40 triliun pada Juni 2018. Hal ini berdampak pada rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang mencatatkan penurunan dari 63% menjadi 54% pada kurun yang sama. 

 

Penurunan biaya operasional tersebut memberikan pengaruh positif kepada kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan (profitabilitas). Laba bersih BTPN (net profit after tax/NPAT) tumbuh 17% dari Rp935 miliar pada Semester I-2017 menjadi Rp1,09 triliun pada Semester I-2018 meskipun pada kurun waktu yang sama penyaluran kredit hanya tumbuh 2% dari Rp66,3 triliun menjadi Rp67,8 triliun. Nilai aset tumbuh 3% menjadi Rp99,9 triliun.

 

Penyaluran kredit tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tecermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 1,13%. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,1%.

 

Guna melanjutkan agenda inovasi dan transformasi, meski biaya operasional turun, BTPN tetap berinvestasi untuk pengembangan digital. Selama Semester I-2018, BTPN telah mengalokasikan investasi baru untuk Jenius dan BTPN Wow! sebesar Rp306 miliar. Hal ini menunjukkan perbaikan di struktur biaya tidak mengurangi komitmen BTPN sebagai bank nasional yang paling siap untuk beradaptasi dan berkontribusi dalam era ekonomi digital.

 

Sejalan dengan laju pertumbuhan kredit, BTPN memupuk likuiditas secara lebih seimbang. Total pendanaan (funding) meningkat 2% dari Rp78,5 triliun pada akhir Juni 2017 menjadi Rp80,3 triliun pada akhir Juni 2018. Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga meningkat 4% dari Rp69,4 triliun menjadi Rp72 triliun, sedangkan pinjaman pihak lain turun 7% dari Rp9,03 triliun menjadi Rp8,35 triliun. Rasio likuiditas (loan to funding ratio/LFR) berada di level yang aman sebesar 84%.

 

Untuk memperkuat permodalan dan meningkatkan kemampuan perusahaan dalam membiayai sektor riil di Indonesia, manajemen BTPN dan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) sepakat untuk berkonsolidasi melalui skema penggabungan usaha. Pada 2 Agustus lalu, manajemen kedua bank  mempublikasikan Ringkasan Rancangan Penggabungan Usaha (merger).

 

BTPN dan SMBCI memiliki pemegang saham pengendali yang sama yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dengan porsi kepemilikan saat ini di masing-masing bank adalah sebesar 40% dan 98,48%.

 

Bersamaan dengan publikasi tersebut, seluruh dokumen rencana penggabungan ini juga diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selanjutnya, setelah mendapatkan persetujuan dari otoritas yang berwenang, BTPN akan meminta restu dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB).

 

 “Publikasi ini menjadi tonggak dimulainya secara resmi proses penggabungan BTPN dengan SMBCI yang kami yakini akan memberikan dampak positif, bukan hanya bagi perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian nasional. Penggabungan akan melahirkan bank baru yang lebih besar dan lebih kuat sehingga dapat lebih berperan memenuhi kebutuhan pembiayaan yang terus meningkat di berbagai sektor di Indonesia, baik ritel maupun wholesale,” kata Anika


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.