20 September 2018

Outlook Ekonomi 2019, Peluang UMKM di Era Digital dan Tantangan Tahun Politik


Makassar, 20 September 2018 – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan Harian Bisnis Indonesia kembali menggelar Entrepreneur Networking Forum. Mengambil tema Outlook Ekonomi 2019: Peluang UMKM di Era Digital dan Tantangan Tahun Politik, diskusi menghadirkan pembicara Ekonom INDEF (Institute for Development of Economics and Finance) Bhima Yudhistira Adhinegara dan Wakil Direktur Utama BTPN Ongki Wanadjati Dana. Acara dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia Hery Trianto.

 

Diskusi mengupas tentang berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada 2019 yang merupakan tahun politik serta di era perkembangan teknologi digital. Dalam pemaparannya, Ongki menyampaikan, sebagai bank yang memiliki visi mengubah hidup jutaan rakyat Indonesia, BTPN meyakini inovasi adalah kunci pertumbuhan.

 

Salah satu inovasi yang dilakukan BTPN adalah menghadirkan BTPN Mitra Bisnis, yaitu unit usaha yang dirancang khusus untuk melayani berbagai kebutuhan dari para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) melalui solusi keuangan yang dapat diandalkan, pengembangan kapasitas usaha, dan pembukaan akses ke pasar yang lebih luas.

 

BTPN Mitra Bisnis hadir dengan berbagai produk dan layanan perbankan untuk kebutuhan usaha modal kerja dan investasi usaha nasabah. Selain pembiayaan, BTPN Mitra Bisnis juga hadir dengan dukungan solusi nonkeuangan untuk membantu nasabah mengembangkan kapasitasnya dalam menjalankan usaha yang termasuk dalam Program Daya. Program Daya merupakan  program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur dari BTPN untuk meningkatkan kapasitas nasabah.

 

Untuk mendukung proses bisnis yang berorientasi pada kebutuhan serta kenyamanan nasabah, BTPN Mitra Bisnis juga memanfaatkan platform digital. Sejak April 2018, BTPN Mitra Bisnis memperkenalkan platform digital berbasis web (web-based) yang disebut AksesBisnis@BTPN (Akses Bisnis). Melalui Akses Bisnis, nasabah BTPN Mitra Bisnis dapat melakukan transaksi di mana pun dan kapan pun melalui browser pada masing-masing komputer atau laptop nasabah.

 

“Akses Bisnis merupakan bentuk layanan nasabah untuk bertransaksi dengan nilai limit lebih besar secara digital tanpa harus melalui kantor cabang. Platform digital ini diharapkan dapat membantu mitra pelaku UKM mengembangkan usaha mereka lebih efektif dan pada gilirannya mereka dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” tutur Ongki.

 

Pada kesempatan yang sama, Ekonom INDEF Bhima Yudhistira memperkirakan perekonomian Indonesia di 2019 akan tumbuh sekitar 5,2%. Sektor logistik, transportasi, konstruksi, dan perdagangan akan menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ekonomi secara nasional. “Permintaan di negara maju sebenarnya cukup solid, hanya saja pelaku usaha diminta untuk mencermati efek perang dagang dan fluktuasi kurs rupiah akibat perubahan dinamika global,” tambahnya.

 

Sementara perekonomian Sulawesi Selatan diproyeksi tumbuh sebesar 7,5% pada 2019. Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan dalam lima tahun terakhir selalu berada di atas rata-rata ekonomi nasional yang sebesar 5% (yoy). Ini menunjukkan daya tahan ekonomi Sulawesi Selatan cukup baik di tengah dinamika kondisi ekonomi domestik maupun global.

 

Faktor pendorong ekonomi di Sulawesi Selatan adalah sektor perkebunan khususnya cokelat, industri pengolahan, perdagangan, dan konstruksi termasuk real estate. Prospek cokelat sebagai komoditas unggulan ditopang oleh berkembangnya tren experiences economy di dalam dan luar negeri, seperti munculnya budaya kafe, hiburan, dan rekreasi. Bahkan konsumsi cokelat di kalangan generasi milenial (umur 18-35 tahun) trennya positif.

 

“Kuncinya adalah memperbesar porsi industri pengolahan berbasis sumber daya alam yang bernilai tambah dan penetrasi pasar domestik. Semakin besar produk bernilai tambah yang dihasilkan oleh Sulawesi Selatan, maka kekhawatiran fluktuasi harga komoditas tidak menjadi problem utama lagi,” jelas Bhima.

 

Selain itu, Bhima juga optimistis di tengah era digital dan tantangan tahun politik, sektor UMKM dapat tumbuh lebih tinggi. Adanya platform perdagangan digital atau e-commerce turut membantu pemasaran produk-produk UMKM. Sedangkan adanya transportasi online juga memudahkan proses distribusi UMKM hingga ke level daerah mulai dari antar makanan hingga jual beli barang sekarang makin cepat dan murah. “Jadi kita harus memandang ekonomi di 2019 dengan rasa optimistis. Event politik justru membawa banyak peluang bisnis, yang terpenting terus inovatif dan jeli membaca situasi, ” pungkasnya.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.