30 November 2010

BTPN MENGGELAR PELATIHAN WIRAUSAHA KE-127


Realisasi komitmen untuk “Menjadi Sahabat Karib Pensiunan” 
 
SEMARANG - Selasa, 30 November 2010, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (”BTPN”) menggelar Pelatihan Wirausaha di Kantor Cabang BTPN Semarang. Pelatihan Wirausaha ini adalah pelatihan yang ke-127 yang telah diselenggarakan sepanjang tahun 2010 untuk meningkatkan kemampuan berwira usaha bagi para pensiunan nasabah BTPN.
 
“Secara keseluruhan, penerima manfaat pelatihan wirausaha sejak program ini diluncurkan pertengahan tahun sampai dengan Triwulan ke-3 2010 telah mencapai 3.170 nasabah BTPN di 42 kantor cabang di seluruh Indonesia,” ungkap Rizal Algamar, Corporate Social Responsibility Head BTPN..
 
Lebih lanjut Rizal menerangkan bahwa Pelatihan Wirausaha ini merupakan salah satu pilar program Pensiun Sehat dan Sejahtera (PSS). PSS adalah realisasi dari kepedulian BTPN terhadap para pensiunan, yang bertujuan untuk memasyarakatkan kebiasaan hidup sehat dengan menghindari jatuh sakit sehingga dapat mencapai usia yang lebih panjang, serta untuk mendorong pandangan hidup positif yang holistik tidak terbatas pada kesehatan jasmani tetapi juga rohani. “Sampai saat ini lebih dari 300.000 nasabah pensiunan telah menikmati layanan PSS di 141 kantor BTPN,” tegas Rizal.

Program PSS terdiri dari 3 (tiga) pilar yaitu pertama, Pusat Informasi yang menyajikan berbagai informasi kesehatan. Kedua, Program Konsultasi dengan menyelenggarakan seminar kesehatan secara reguler di kantor BTPN dengan menghadirkan narasumber ahli. Termasuk dalam pilar kedua adalah konsultasi medis dari para dokter yang diselenggarakan di kantor BTPN selama beberapa hari di awal bulan.
 
Pilar ketiga menawarkan kesempatan untuk berusaha melalui program yang menggabungkan penyebarluasan informasi dan Pelatihan Wirausaha (capacity building) untuk membantu para pensiunan serta pra-pensiunan memulai dan mengelola usaha sendiri.
 
Berdasarkan pengukuran menggunakan Customer Satisfaction Index (CSI), index CSI Pelatihan Wirausaha sepanjang triwulan pertama sampai dengan triwulan ketiga terus menunjukkan peningkatan, yaitu:
Triwulan 1           89.61%
Triwulan 2           92.16%
Triwulan 3           95.47%
 
Peningkatan indeks tersebut menunjukkan pelaksanaan dan respon yang baik di kantor cabang dan nasabah BTPN. Keunikan strategi BTPN yang menggabungkan misi sosial dan misi bisnis ini mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari para nasabah, karena selain mereka memperoleh akses solusi keuangan, BTPN juga menyediakan kesempatan untuk tumbuh, yakni hidup sehat dan sejahtera.
 
“Kami melayani dengan menjadi “Sahabat Karib Pensiunan”. Sahabat Karib adalah sahabat yang bersedia memahami, membantu, dan senantiasa dapat memberikan solusi atas segala permasalahan. Sebagai Sahabat Karib, BTPN tidak hanya menyediakan solusi keuangan bagi para pensiunan, namun kami juga peduli dan memberikan layanan yang terbaik,” tutur Rizal.
 
Kinerja Keuangan yang Prima
Per 30 September 2010
 
Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Hingga 30 September 2010, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 58% (year-on-year/yoy) sehingga total kredit mencapai Rp 21,8 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,39%.
 
Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan ketiga 2010 mencapai Rp 24,5 triliun, atau tumbuh 47% (yoy). Total aset BTPN per 30 September 2010 mencapai Rp 30,8 triliun atau meningkat 60% (yoy). Sementara kemampuan intermediasi, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 89%.
 
Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 577,5 miliar pada 30 September 2010, atau tumbuh signifikan sebesar 117% (yoy). Rasio kecukupan modal BTPN (CAR) berada di posisi 15,2%.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.