01 September 2009

SIARAN PERS, 31 AGUSTUS 2009


BTPN Terbitkan Obligasi untuk Dukung Pertumbuhan Bisnis 

Jakarta, 31 Agustus 2009. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) segera menerbitkan surat utang (obligasi) senilai Rp 500 miliar untuk dukung pengembangan bisnis. Obligasi yang mendapat National Long-term rating A+ (idn) dengan Outlook Positive dari Fitch Ratings ini mencerminkan kinerja yang kuat serta baiknya aspek kualitatif dari perseroan. Sebagai  penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Securities.

“Kami berharap obligasi ini dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik bagi investor dan menjadi alternatif pembiayaan jangka panjang bagi BTPN,” demikian diungkapkan Direktur Utama BTPN, Jerry Ng. Lebih lanjut, Jerry menjelaskan bahwa BTPN menerbitkan obligasi ini dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian nasional yang stabil dan kondusif bagi bisnis perbankan, serta melihat peluang bisnis BTPN yang masih terbuka lebar di segmen Pensiunan maupun Usaha Mikro & Kecil (UMK). 

“Bisnis Pensiunan merupakan bisnis inti yang telah ditekuni BTPN selama lebih dari 50 tahun. Bisnis pensiunan di BTPN tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun dengan kualitas kredit yang sehat. Sementara itu segmen UMK merupakan bisnis baru yang dikembangkan pada akhir tahun lalu dengan meluncurkan btpnImitra usaha rakyat,” jelas Jerry Ng. btpnImitra usaha rakyat menawarkan peluang tumbuhkan usaha kepada para pelaku Usaha Mikro & Kecil melalui solusi keuangan dan pelatihan.

Penerbitan obligasi BTPN merupakan bagian dari strategi BTPN untuk menjamin pendanaan jangka panjang sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat sehingga BTPN dapat menjalankan fungsi intermediasi lebih optimal lagi. Emisi obligasi Bank BTPN I tahun 2009 ini memiliki tenor 3-5 tahun dengan tingkat bunga tetap. 


Kinerja Keuangan dan Bisnis yang Prima
Laporan Keuangan BTPN per 30 Juni 2009 menunjukkan perkembangan yang positif sekaligus mencerminkan upaya pengembangan kapasitas yang kedepannya menjamin pertumbuhan kinerja secara berkelanjutan. 

Selama semester I tahun 2009, penyaluran kredit BTPN bertumbuh 16%, diatas rata-rata industri perbankan yang bertumbuh hanya 2%. Pertumbuhan kredit ini juga diimbangi oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 40%, yang juga berada di atas rata-rata industri perbankan yang hanya bertumbuh sebesar 4%. Sementara itu selama semester I pertumbuhan aset sebesar 33% mencapai Rp 18 triliun.

Penyaluran kredit secara konsisten diikuti pula dengan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan risiko sehingga rasio kredit bermasalah terus menunjukkan perkembangan positif. Per 30 Juni 2009, rasio kredit bermasalah (gross NPL) menjadi 0,55%, dengan NPL net menjadi hanya 0,02%. Selain itu, ditengah ekspansi bisnis yang sedang dilakukan, per 30 Juni 2009 BTPN mampu mempertahankan rasio kecukupan modal sebesar 23,0% dan membukukan laba bersih sebesar Rp 140,6 miliar. 

Sejalan dengan strategi bisnis kami dalam melayani para Pensiunan maupun pelaku UMK, BTPN secara konsisten terus mengembangkan jaringan operasional, dengan mengembangkan infrastruktur melalui pembukaan jaringan kantor dan penambahan sumber daya manusia. Hingga 30 Juni 2009, jumlah jaringan distribusi BTPN telah menjadi 688 kantor. Sementara selama semester I 2009, jumlah karyawan bertambah 2.500 menjadi 7.750 karyawan.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.