18 Oktober 2019

Bank BTPN Rilis Obligasi untuk Ekspansi


Jakarta, 18 Oktober 2019 – PT Bank BTPN Tbk hari ini mengumumkan prospektus terkait rencana penerbitan obligasi melalui Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) IV Tahap I dengan target perolehan dana Rp 1 triliun.   

 

Direktur Keuangan Bank BTPN, Hanna Tantani, menjelaskan seluruh dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membiayai ekspansi kredit perseroan. Saat ini Bank BTPN menyalurkan kredit ke semua segmen, mulai dari kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM), ritel, hingga korporasi. “Kami melihat ruang pertumbuhan kredit masih cukup terbuka, sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah. Hal ini juga merupakan bagian dari komitmen kami untuk berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian nasional,” katanya.

 

Hanna menambahkan, obligasi ini telah mendapat peringkat AAA (idn) dari PT Fitch Ratings Indonesia. “Peringkat ini mencerminkan kemampuan Bank BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja unggul sebagai dampak positif dari penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019,” katanya.

 

Untuk penerbitan obligasi ini, Bank BTPN telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, PT OCBC Sekuritas Indonesia, dan PT Nikko Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi. Sementara itu, PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat. Masa penawaran awal akan dilaksanakan pada 21 Oktober – 4 November, sedangkan pencatatan di Bursa Efek Indonesia diperkirakan pada 27 November 2019. “Kami optimistis penawaran obligasi ini akan direspon positif oleh pelaku pasar,” kata Hanna.

 

Per 30 Juni 2019, total penyaluran kredit Bank BTPN mencapai Rp 143,4 triliun tumbuh 112% (year on year/yoy) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp67,8 triliun. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) di level 0,8% (gross), sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga kuat di level 23,3%.

 

Perusahaan mencatat kenaikan aset sebesar 87%, dari Rp99,9 triliun pada Juni 2018 menjadi Rp186,7 triliun pada Juni 2019, sedangkan  laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik mencapai Rp1,2 triliun, meningkat 13% dari posisi tahun lalu Rp1,09 triliun.

 

”Kami berharap emisi obligasi ini dapat menjadi salah satu pilihan instrumen investasi yang menarik bagi para investor, sekaligus menjadi alternatif sumber pembiayaan jangka panjang bagi Bank BTPN,” pungkas Hanna.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.