29 Juli 2020

Kuartal II-2020, Fundamental Bank BTPN Terjaga Amat Baik


Jakarta, 29 Juli 2020 – Di tengah situasi yang menantang sebagai dampak pandemi COVID-19,
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) berhasil menjaga fundamental bank dengan baik. Rasio permodalan, pendanaan, maupun tingkat likuiditas tercatat tetap sehat, sementara pertumbuhan kredit di kuartal II-2020 mencapai Rp 150,5 triliun atau tumbuh 5% secara tahunan (year on year) dibanding posisi akhir Juni 2019.

Penyaluran kredit dilakukan dengan semakin mengedepankan prinsip kehati-hatian agar mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas. Pertumbuhan kredit didorong oleh penyaluran kredit di segmen korporasi yang tumbuh 18% dari Rp 75,2 triliun year on year menjadi Rp 88,6 triliun di akhir Juni 2020. Pembiayaan segmen korporasi yang merupakan pembiayaan jangka panjang; diantaranya untuk proyek ketahanan energi, ketahanan pangan dan infrastruktur, merupakan komitmen Bank BTPN terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

Likuiditas Bank BTPN terjaga dengan baik diantaranya dengan kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi Rp 101,4 triliun pada akhir Juni 2020, meningkat 4% dari periode yang sama tahun lalu. Kenaikan DPK ditopang oleh kenaikan jumlah deposito, meskipun pada kuartal II-2020 bunga deposito mengalami penurunan suku bunga sejalan dengan penurunan suku bunga acuan. Kenaikan DPK di tengah penurunan suku bunga, mencerminkan kepercayaan nasabah kepada Bank BTPN.  Loan to Deposit Ratio (LDR) menjadi 148,4% pada akhir Juni 2020. Dengan rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,09% dimana modal inti merupakan 79% dari total modal Bank BTPN, maka  Bank memiliki struktur modal yang solid.

“Kami bersyukur, di tengah situasi yang menantang seperti ini, Bank BTPN mampu menjaga fundamental bank dengan baik disertai dengan portofolio kredit yang sehat sehingga dampak pandemi dapat diminimalisasi,” kata Direktur Utama Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana.

Dengan visi menjadi bank pilihan utama di Indonesia yang dapat memberikan perubahan berarti dalam kehidupaan jutaan orang terutama dengan teknologi digital, Bank BTPN konsisten mengembangkan Jenius sebagai platform untuk melayani segmen nasabah yang lebih luas. Hingga akhir Juni 2020, jumlah pengguna terdaftar Jenius mencapai 2,7 juta nasabah atau tumbuh 65% dari tahun sebelumnya.

“Kondisi pandemi COVID-19 ini membuat kita semakin merasakan bahwa layanan perbankan digital sangat  mendukung kehidupan kita sehari-hari. Hal itu membuat kami semakin meyakini platform ini akan terus dikembangkan untuk mendukung bisnis ritel Bank BTPN ke depannya,” ucap Ongki.

 

Terkait portofolio yang terdampak langsung dari pandemi, Bank BTPN telah melakukan langkah restrukturisasi. Hingga Juni 2020, total nilai kredit yang disetujui untuk mendapat restrukturisasi tercatat sebesar Rp 4,1 triliun atau sekitar 3% dari keseluruhan portofolio kredit.

Per Juni 2020, Bank membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 1,12 triliun atau menurun sebesar 9%  year on year. Penurunan tersebut dikontribusi oleh turunnya pendapatan bunga serta  kenaikan cost of credit sebesar 63%.

Rasio kredit bermasalah (non-perfoming loan/NPL) gross mengalami kenaikan menjadi 1,12%, dari posisi Juni tahun lalu yang sebesar 0,81%, angka ini masih relatif rendah dibandingkan NPL industri perbankan yang pada April 2020 tercatat sebesar 2,89%.

Sementara kondisi likuiditas Bank yang di antaranya tercermin pada indikator likuiditas (liquidity coverage ratio/ LCR) dan net stable funding ratio (NSFR) berada jauh di atas ketentuan regulator (100%), yaitu  LCR tercatat 221,96% dan NSFR sebesar 116,56% per posisi akhir Juni 2020.

Bank BTPN berkomitmen untuk mendukung nasabahnya dalam menghadapi dampak negatif
COVID-19, serta senantiasa menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi karyawan dan nasabah Bank BTPN. Selain itu komitmen Bank untuk melakukan investasi untuk menunjang pertumbuhan bisnis jangka panjang juga tetap dilakukan.   

“Kinerja yang relatif baik pada paruh pertama 2020 membuat kami semakin termotivasi untuk lebih baik dalam melayani jutaan masyarakat Indonesia,” tutup Ongki.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.