02 Maret 2022

Tumbuh Sehat, Bank BTPN Berhasil Perkuat Fundamental Bisnis Sepanjang 2021


Jakarta, 24 Februari 2022 Dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian di tengah situasi yang masih tidak menentu, Bank BTPN mampu mencatatkan kinerja yang baik pada tahun 2021. Total kredit yang disalurkan Bank BTPN per akhir Desember 2021 tercatat sebesar Rp135,60 triliun, di mana segmen Korporasi, Komersial, dan Syariah membukukan pertumbuhan kredit mencapai 7% (yoy).

 

Selain itu, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (Konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun 2021 tercatat di angka Rp2,66 triliun, naik 52% (yoy) dari Rp1,75 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini ditopang oleh beban bunga yang turun sebesar 38% (yoy) dari Rp5,78 triliun menjadi Rp3,61 triliun, peningkatan pendapatan operasional lainnya sebesar 16% (yoy) dari Rp1,69 triliun menjadi Rp1,96 triliun, serta biaya kredit yang lebih rendah sebesar 25% dari Rp2,80 triliun menjadi Rp2,11 triliun.

 

“Pencapaian ini menjadi kebanggaan bagi kami dan merupakan hasil dari setiap strategi yang disusun dengan penuh pertimbangan guna memastikan nasabah kami senantiasa mendapatkan solusi dan layanan perbankan dengan standar terbaik. Lebih dari itu, pencapaian ini turut mencerminkan fundamental yang kian menguat terlepas kondisi yang penuh ketidakpastian akibat pandemi,” ungkap Ongki Wanadjati Dana selaku Direktur Utama Bank BTPN dalam Media Briefing Kinerja Bank BTPN yang diadakan secara virtual pada Kamis (24/02).

 

Penurunan beban bunga yang dicatat Bank BTPN sejalan dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia dan meningkatnya saldo serta rasio Current Account Saving Account (CASA) sehingga berakibat pada penurunan biaya dana, yang tercermin dari menurunnya Biaya Dana Rupiah dari 5,0% di Triwulan IV-2020 menjadi 3,3% di Triwulan IV-2021, sementara biaya kredit tercatat lebih rendah dibanding tahun lalu. Meskipun begitu, Bank BTPN senantiasa melakukan monitoring kualitas kredit nasabah, mengelola restrukturisasi kredit dan menjaga kecukupan pencadangan biaya kredit.  

 

Secara operasional, Bank BTPN mencatat kenaikan pada pendapatan operasional lainnya sebesar 16% (yoy) dari Rp1,69 triliun ke Rp1,96 triliun, terutama berasal dari peningkatan pendapatan fee, transaksi FX dan produk investasi. Sementara untuk biaya operasional sedikit mengalami kenaikan dibanding tahun lalu sebesar 1% (yoy) menjadi Rp6,98 triliun.

 

Di sisi lain, Bank BTPN berhasil menjaga kualitas kredit nasabah agar tetap berada di level yang sehat, seperti tercermin dari rasio gross NPL yang berada di level 1,68%, masih relatif rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 3,19% pada akhir November 2021.

 

Secara keseluruhan, dana pihak ketiga Bank BTPN tercatat meningkat sebesar 9% (yoy) dari Rp100,79 triliun pada akhir Desember 2020 menjadi Rp109,38 triliun pada akhir Desember 2021. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah CASA sebesar 37% (yoy) dari Rp27,69 triliun menjadi Rp37,88 triliun, sehingga rasio CASA meningkat dari 27,5% menjadi 34,6%, sementara time deposit turun 2% yoy menjadi Rp71,5 triliun. Upaya menghimpun dana pihak ketiga dilakukan sejalan dengan upaya menekan biaya dana seiring dengan tren penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia.

 

Bank BTPN berhasil menjaga rasio likuiditas dan pendanaan dalam tingkat yang sehat melebihi ketentuan minimum sepanjang 2021, di tengah tantangan perlambatan ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19 yang masih berlanjut. Liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 187,3% dan net stable funding ratio (NSFR) 126,6% pada posisi 31 Desember 2021. Bank BTPN mencatat kenaikan aset sebesar 5% (yoy), dari Rp183,17 triliun menjadi Rp191,92 triliun, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) 26,2%.

 

“Seiring pemulihan ekonomi yang dilakukan oleh berbagai pihak, sebagai sebuah institusi perbankan kami turut mengambil bagian melalui berbagai insentif dan program untuk membantu nasabah, kami percaya bahwa kami bisa mempertahankan kinerja baik ini dan semakin memperkuat fundamental guna memberikan kontribusi yang bisa dirasakan oleh lebih banyak masyarakat Indonesia,” tutup Ongki.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.