26 Maret 2015

RUPST BTPN SEPAKATI TIDAK MEMBAGIKAN DIVIDEN, REFLEKSI TINGGINYA KOMITMEN PEMEGANG SAHAM


Jakarta, 26 Maret 2015 -  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memberikan persetujuan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2014. RUPST juga menyepakati untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2014 kepada para pemegang saham.

Terhitung sejak 2008, ini merupakan tahun ketujuh BTPN tidak membagikan dividen kepada pemegang saham. Keputusan pemegang saham untuk tidak mengambil dividen merefleksikan komitmen jangka panjang agar BTPN dapat tumbuh berkelanjutan. 

“Kami bersyukur pemegang saham memutuskan untuk menggunakan 100% laba bersih BTPN sebesar Rp1,85 triliun sebagai saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya atau retained earnings. Hal ini mencerminkan komitmen kuat dari pemegang saham dalam mendukung pertumbuhan BTPN di masa mendatang,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN. 

Per 31 Desember 2014, aset BTPN tercatat sebesar Rp75 triliun atau meningkat 8% (year on year/yoy). Sementara itu, laba bersih setelah pajak (NPAT) tahun 2014 mencapai Rp 1,85 triliun.

Selain menyepakati untuk tidak membagikan dividen tahun buku 2014 kepada para pemegang saham, RUPST juga menyetujui tambahan dua anggota direksi yakni Wolf Arno Kluge yang sebelumnya menjabat sebagai Chief Risk Officer BTPN, serta Maya Kartika yang sebelumnya menjabat Chief Human Capital BTPN.

Pada kesempatan yang sama, BTPN juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang menyetujui perubahan dan pernyataan kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka menyesuaikan dengan peraturan Otoritas Jasa Keuangan. RUPSLB juga memberikan persetujuan atas penambahan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan dengan tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dalam rangka Management and Employee Stock Option Program (MESOP).

”Ke depan BTPN akan terus mengembangkan layanan perbankan yang disertai dengan program pemberdayaan ke segmen pasar yang menjadi fokus utama BTPN yaitu para pensiunan, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta komunitas prasejahtera produktif,” tutup Jerry.

 

***


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.