14 September 2014

PELUANG DAN TANTANGAN EKONOMI DALAM PEMERINTAHAN BARU RI


BANDUNG:  Harian Bisnis Indonesia bersama dengan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyelenggarakan diskusi mengenai peluang dan tantangan bagi dunia usaha di era pemerintahan baru Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Diskusi yang dihadiri oleh puluhan pengusaha ini, dimoderatori oleh Arif Budisusilo selaku Pemimpin Redaksi Harian Bisnis Indonesia, dan menghadirkan Hendri Saparini - Ekonom CORE Indonesia, serta Anika Faisal - Direktur BTPN sebagai pembicara.

Dalam diskusi yang diselenggarakan di Kantor BTPN Sinaya Cabang Dago ini, Ekonom CORE Indonesia Hendri Saparini menyatakan bahwa pelaku usaha di Indonesia harus bersiap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 (MEA). Diperlukan strategi yang baik, agar pengusaha bisa memanfaatkan peluang pasar MEA secara optimal. Salah satu faktor penghambat bagi perkembangan usaha kecil dan mikro di Indonesia adalah sulitnya akses permodalan. Dibutuhkan adanya dukungan dari sektor perbankan untuk mengambangkan segmen usaha ini.

Di dalam kesempatan yang sama, Direktur BTPN Anika Faisal memaparkan mengenai model bisnis BTPN yang memfokuskan diri untuk melayani dan memberdayakan segmen mass market, yang terdiri dari pensiunan, usaha mikro & kecil, serta komunitas pra-sejahtera produktif. Melalui bisnis model tersebut, BTPN tak hanya memberikan akses permodalan, namun juga meningkatkan kapasitas para nasabahnya melalui Program Daya.

Layanan pendanaan BTPN dilakukan melalui unit bisnisnya BTPN Sinaya, di mana nasabah BTPN Sinaya tidak hanya mendapatkan imbal balik optimal, namun juga memiliki kesempatan untuk memberdayakan masyarakat.

“BTPN Sinaya menawarkan sudut pandang baru dalam berbank, karena dana yang terhimpun melalui BTPN Sinaya disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro dan kecil dalam bentuk pinjaman. Lebih dari itu, BTPN Sinaya juga menawarkan kesempatan kepada seluruh penabung dan deposan di BTPN Sinaya untuk berpartisipasi dalam Program Sahabat Daya. Program ini membuka kesempatan bagi para penabung dan deposan untuk berbagi dan berinteraksi langsung dengan nasabah mass market.” Jelas Anika.

 

***


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.