19 September 2013

BTPN WOW! BUKA AKSES KEUANGAN UNTUK SEMUA


SURABAYA : Surat kabar harian Bisnis Indonesia bersama PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)menggelar Media Workshop dengan tema “Branchless Banking Akses Keuangan untuk Semua” di Surabaya, kemarin. Acara tersebut menghadirkan Ekonom CIDES Umar Juoro dan Head of Sales BTPN WOW Donny Prasetya.

Media Workshop bertujuan untuk memberikan pemahaman menyeluruh mengenai perkembangan branchless banking, baik secara teori maupun implementasi dalam perbankan nasional.

Menurut data Global Financial Inclusion Index 2011 W o r l d B a n k , jumlah orang dewasa yang memiliki account di bank hanya 19,6%, lebih rendah dibandingkan dengan Malaysia sebesar 66,7% dan Thailand 77,7%.

Menyikapi itu, Bank Indonesia (BI) melakukan uji coba branchless banking atau aktivitas jasa sistem pembayaran dan perbankan terbatas melalui Unit Perantara Layanan Keuangan (UPLK) di delapan provisi sejak Mei 2013. Layanan oleh UPLK ini ditujukan terutama untuk melayani unbanked dan under-banked people, atau masyarakat yang belum tersentuh layanan keuangan seperti transfer, menabung, dan kredit.

Branchless banking merupakan upaya dalam kerangka financial inclusion yang ditujukan untuk meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat unbanked. Sementara financial inclusion bertujuan untuk meniadakan hambatan akses masyarakat dalam memanfaatkan layanan jasa keuangan, baik yang bersifat harga maupun nonharga.

BTPN merupakan salah satu bank yang menjadi pelopor implementasi branchless banking. Melalui btpn Wow!, BTPN mengembangkan layanan perbankan bagi mass market dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen. Peran agen sangatlah penting sebagai perpanjangan tangan BTPN untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia. Keberadaan agen akan menambah titik transaksi perbankan (point of sales) bagi nasabah, namun di saat yang sama akan menurunkan beban operasional bank karena tidak perlu membangun infrastruktur berupa kantor cabang. Hal tersebut, pada akhirnya, akan menguntungkan masyarakat luas.

Menurut Ekonom Senior CIDES Umar Juoro, financial inclusion berkorelasi kuat dengan perkembangan ekonomi dan pemerataan pendapatan.

“Dengan terbukanya akses masyarakat kepada pelayananan jasa keuangan maka masyarakat akan dapat meningkatkan kegiatan ekonominya dan juga kesejahteraannya. Indonesia masih sangat terbuka bagi perkembangan branchless banking,”katanya.

Dia menambahkan regulator harus memfasilitasinya dengan regulasi yang mendukung bagi perkembangan financial inclusion ke depan. “Juga lembaga keuangan, khususnya perbankan, bekerjasama dengan perusahaan telekomunkasi dapat secara optimal memanfaatkan peluang ini,” tegasnya.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.