25 Juli 2013

KONSISTEN MENGGARAP SEGMEN MASS MARKET, KREDIT BTPN TUMBUH 27%, NPL (NETTO) TERJAGA PADA LEVEL 0,39%


Jakarta 24 Juli 2013 - Fokus dan konsisten menggarap segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro & kecil, termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus mencatatkan kinerja positif.

Menurut Jerry Ng, Direktur Utama BTPN, keberhasilan dalam mencatatkan pertumbuhan kinerja selama beberapa tahun terakhir ini merupakan hasil dari strategi BTPN yang memadukan misi bisnis dan misi sosial. “Sejalan dengan inisiatif keuangan inklusif, BTPN terus berfokus mengembangkan bisnis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perbankan segmen mass market. BTPN tidak hanya membuka akses finansial, tetapi juga memberikan program Daya, yaitu pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas nasabah dalam menjalankan usaha”, tutur Jerry.

Selama semester I 2013, program Daya telah menjangkau 697.885 penerima manfaat. Jumlah tersebut meningkat 31,7% dibandingkan semester I 2012 yang tercatat 529.991 penerima manfaat. Jumlah aktivitas Program Daya yang digelar selama semester I tahun ini juga naik 83,6% yaitu dari 22.034 aktivitas selama enam bulan pertama 2012 menjadi 40.456 aktivitas. “Kami yakin, program Daya yang kami lakukan secara konsisten dan regular di hampir seluruh cabang BTPN, tentunya akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah, sehingga usaha mereka pun akan semakin berkembang. Apabila nasabah berkembang, tentunya kami juga turut berkembang,” lanjut Jerry.

Buah dari keyakinan tersebut tercermin pada kinerja semester I 2013. Penyaluran kredit tumbuh 27% (year-on-year/yoy) dari Rp34,4 triliun pada 30 Juni 2012 menjadi Rp 43,6 triliun pada 30 Juni 2013. Kenaikan pada sisi intermediasi ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) netto sebesar 0,39% pada akhir Juni 2013, lebih rendah dari NPL akhir Juni 2012 yang tercatat 0,43%.

Fokus BTPN dalam melayani segmen mass market kian mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat. Hal itu terlihat dari naiknya dana pihak ketiga (DPK). Melalui BTPN Sinaya, nilai simpanan masyarakat tumbuh 19% (yoy) dari Rp40 triliun per 30 Juni  2012 menjadi Rp47,7 triliun per 30 Juni 2013. “Masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapatkan tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi dalam memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro & kecil,” ungkap Jerry.

Seiring dengan pertumbuhan kredit dan DPK, aset BTPN  tumbuh 23% (yoy) dari Rp52 triliun pada 30 Juni 2012 menjadi Rp 63,9 triliun pada 30 Juni 2013. Demikian pula laba bersih setelah pajak (NPAT) tumbuh 28% (yoy) dari Rp921 miliar pada 30 Juni 2012 menjadi Rp1,2 triliun pada 30 Juni 2013. Sementara itu, per 30 Juni 2013 BTPN mencatat rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 22,7%.

“Dengan CAR sebesar 22,7%, kedepan kami yakin memiliki ruang yang cukup untuk bertumbuh, sekaligus mendukung inisiatif keuangan inklusif dengan melakukan inovasi-inovasi berkelanjutan agar dapat menjangkau masyarakat di pelosok yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan,” tutup Jerry.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.