16 Oktober 2012

IFC MEMBERIKAN PINJAMAN $100 JUTA KEPADA BTPN UNTUK MENYEDIAKAN AKSES KE PELAYANAN KEUANGAN BAGI MASYARAKAT BERPENDAPATAN RENDAH DAN WIRAUSAHA KECIL


Jakarta, Indonesia, 16 Oktober 2012 – IFC, anggota dari kelompok Bank Dunia, telah sepakat untuk menyediakan dana dan memberikan pinjaman sebesar $ 100 juta equivalen dalam mata uang Rupiah kepada PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) untuk dapat memberikan akses pelayanan keuangan yang lebih luas kepada segmen mass market, yaitu pensiunan, pengusaha mikro dan kecil, serta komunitas prasejahtera produktif.

Investasi IFC akan mendukung BTPN dalam memberikan pinjaman dan melakukan program-program pemberdayaan bagi masyarakat berpendapatan rendah dan wirausaha kecil sehingga mereka dapat menumbuhkan usahanya dan sekaligus tetap menyokong keluarganya.

“Kami gembira dengan kemitraan strategis antara IFC dengan BTPN karena ini akan mendukung kami dalam mewujudkan visi sebagai bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN. “Kerjasama ini merupakanlangkah penting sebagai wujud komitmen BTPN dan IFC dalam menyediakan akses layanan keuangan yang lebih luas bagi mass market, dan tentunya secara tidak langsung akan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Ini merupakan investasi IFC yang kedua bagi BTPN. Pada 2009, IFC menyediakan pinjaman senilai $ 15.7 juta atau equivalen dalam Rupiah dan senior loan senilai $54.1 juta atau equivalen dalam Rupiah. IFC telah mengkonversikan pinjaman senilai $ 15.9 juta menjadi kepemilikian di awal 2012, dalam bentuk saham di BTPN sebesar 3%.
“Membuat produk keuangan yang dapat diakses oleh usaha mikro dan kecil merupakan sebuah peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, “ujar Sarvesh Suri, country manager IFC Indonesia. “Memperluas akses pada layanan jasa keuangan akan meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan dan mempromosikan pembangunan kota yang berkelanjutan.”

Pendanaan mikro merupakan hal penting dalam upaya memerangi kemiskinan. Akses kepada berbagai jasa pendanaan mikro seperti tabungan, pinjaman dan pemindahan uang memberikan kesempatan bagi keluarga miskin untuk berinvestasi kedalam badan usaha dan nutrisi yang lebih baik, memperbaiki kondisi kehidupan, dan kesehatan serta pendidikan bagi anak-anak mereka. IFC memberikan masukan dan investasi kepada sektor pendanaan mikro pada negara-negara berkembang dengan memfokuskan diri kepada institusi-institusi pendanaan mikro yang kuat yang dapat berkembang dan memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi.


Tentang IFC

IFC, anggota Kelompok Bank Dunia, merupakan institusi pembangunan global terbesar yang berfokus sepenuhnya pada sektor swasta. Kami membantu negara-negara berkembang meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dengan membiayai investasi, memobilisasi kapital di sektor finansial internasional, serta memberikan jasa pendampingan teknis kepada perusahaan dan pemerintah. Pada tahun fiskal 2012, nilai investasi kami mencapai $20 milyar, yang merupakan nilai tertinggi dalam sejarah IFC, guna meningkatkan peran sektor swasta dalam menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong inovasi, dan mengatasi tantangan pembangunan yang paling kritis. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org.


Tetap Terhubung

www.ifc.org/eastasia
www.twitter.com/IFC_EAP
www.facebook.com/IFCindonesia
www.facebook.com/IFCwbg
www.youtube.com/IFCvideocasts
www.ifc.org/SocialMediaIndex


Tentang PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) adalah bank publik non-devisa terbesar di Indonesia yang memiliki visi “menjadi bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia. Sejalan dengan visinya, fokus usaha BTPN adalah di pangsa pasar mass market, yaitu dengan melayani segmen bawah dari piramida pasar yang terdiri dari pensiunan, usaha mikro & kecil, dan komunitas pra-sejahtera produktif. Diperkuat oleh lebih dari 1.200 kantor jaringan yang tersebar di seluruh Indonesia, BTPN berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas nasabah mass market secara berkelanjutan. Melalui program Daya, yaitu program pemberdayaan mass market yang terukur dan berkelanjutan, BTPN secara regular memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik. Per Juni 2012, BTPN memiliki total aset Rp 52 triliun dengan CAR yang kuat sebesar 21,9% dan NPL rendah sebesar 0,7%. Kini BTPN dikenal sebagai salah satu bank dengan kinerja prima yang memperoleh rating AA- dari FitchRatings.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.