27 Mei 2011

BTPN TERBITKAN OBLIGASI BERKELANJUTAN I SENILAI RP 2,5 TRILIUN


Dana Obligasi Digunakan untuk Pengembangan Bisnis

Jakarta, 26 Mei 2011. Setelah sukses menerbitkan Obligasi BTPN I 2009, Obligasi BTPN II Mei 2010, dan Obligasi III November 2010, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) segera menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I senilai Rp 2,5 triliun. Obligasi ini akan diterbitkan bertahap dalam dua tahun sesuai aturan terbaru Bapepam. Untuk tahap pertama di tahun 2011 ini, BTPN menargetkan penerbitan Rp 500 miliar dari total jumlah Rp 2,5 triliun tersebut.

“Penerbitan Obligasi Berkelanjutan I oleh BTPN ini merupakan bagian dari rencana strategis BTPN untuk menggalang pendanaan jangka panjang sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat. Dengan demikian BTPN dapat menjalankan fungsi intermediasi lebih optimal lagi,” jelas Jerry Ng, Direktur Utama BTPN. Lebih lanjut Jerry mengungkapkan bahwa rencana penerbitan Obligasi BTPN kali ini juga tidak terlepas dari kesuksesan penerbitan Obligasi BTPN di tahun 2009 dan 2010.

Emisi Obligasi Berkelanjutan I ini mendapat National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari Fitch Ratings. “Fitch Ratings memberikan peringkat emisi Obligasi BTPN AA- (idn). Rating ini mencerminkan kemampuan BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan,dan kinerja yang kuat,” tutur Jerry.

Struktur Obligasi BTPN III yang ditawarkan terdiri dari 2 (dua) seri, yaitu Seri A berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,9% - 9,6% (p.a.) dan Seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 9,5% - 10,2% (p.a.). Sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT Standard Chartered Securities Indonesia. Sementara wali amanat dipercayakan kepada Bank Permata.

Penerbitan Obligasi ini akan mendukung pengembangan bisnis BTPN, khususnya dalam memberikan akses pembiayaan seluas-luasnya di kedua pangsa pasar yang ditekuni BTPN yaitu para pensiunan dan pelaku UMK. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk kredit sesuai fokus bisnis. “Kami berharap emisi Obligasi ini dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik bagi para investor serta sekaligus menjadi alternatif pembiayaan jangka panjang bagi BTPN,” jelas Jerry menutup pembicaraan.


Kinerja Keuangan yang Prima
Per 31 Maret 2011


Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Hingga 31 Maret 2011, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 40% (year-on-year / yoy) mencapai Rp 24,7 triliun. Pertumbuhan penyaluran kredit diimbangi dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 34% (yoy) mencapai Rp 27 triliun. Per 31 Maret 2011, aset BTPN mencapai Rp 36,7 triliun, atau tumbuh 51% (yoy). 

Pertumbuhan kinerja BTPN didukung dengan penerapan asas kehati-hatian, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) gross sebesar 1,0% (atau ‑­ net sebesar 0,4%) sehingga menempatkan BTPN sebagai salah satu bank dengan NPL terendah di industri perbankan.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, mencapai Rp 272 miliar atau tumbuh sebesar 76% (yoy). Rasio kecukupan modal BTPN (CAR) berada di posisi 21,7% per 31 Maret 2011.

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.094 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.