22 Maret 2011

BTPN BERI PELATIHAN PEDAGANG TRADISIONAL


Komitmen BTPN sebagai mitra pengusaha mikro dan kecil

 
MEDAN – Selasa, 22 Maret 2011, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (”BTPN”) melalui Kantor Cabang Pembantu btpn I mitra usaha rakyat (MUR) di Jl. Gn. Krakatau No. 147-B, Medan, Sumatra Utara, menggelar pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi nasabahnya yaitu pengusaha mikro dan kecil. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah agar para nasabah mikro memperoleh pengetahuan guna mengembangkan usahanya sekaligus meningkatkan daya saing mereka. 

Salah satu modul pelatihan yang diberikan hari ini diberi nama “Kak Laris”. Modul ini memberikan kiat kepada para pedagang mikro dalam meningkatkan pendapatan dan membuat pembeli menjadi setia. Modul pelatihan berdurasi selama dua jam ini berisi tentang program pemasaran yang menyesuaikan kebutuhan konsumen. Sehingga, diharapkan pembeli akan menjadi pelanggan yang loyal. 

“Pelatihan ini merupakan wujud komitmen BTPN sebagai mitra pengusaha mikro dan kecil untuk mendukung keberadaan dan keberlangsungan usaha pedagang mikro,” ucap Regional Business Leader Sumbagut, Ade Koes Djafri.

Menurut Ade, pelatihan yang diberikan BTPN berupa kiat praktis yang disertai dengan berbagai contoh dan simulasi yang sederhana. Sehingga, modul pelatihan yang diberikan akan dengan mudah dipahami dan dipraktekkan oleh para nasabah di tempat usahanya.

Ia menambahkan, selain modul pelatihan Kak Laris, BTPN memiliki berbagai modul pelatihan lainnya, yaitu Kak Citra, Bang Handal, dan Mbak Puspa. Modul pelatihan Kak Citra adalah pelatihan mengenai kiat membangun dan mengembangkan merek. Sementara, modul Bang Handal dan Mbak Puspa, masing-masing merupakan modul pelatihan tentang kiat mengelola keuangan dan menata barang dagangan.

Dengan berbagai modul pelatihan tersebut, BTPN menargetkan seluruh nasabah UMK BTPN (Mitra Usaha Rakyat) yang jumlahnya mencapai 250 ribu nasabah, pada tahun ini bisa mengikuti berbagai program pelatihan tersebut. 

“Sepanjang 2010 yang lalu, BTPN telah menyelenggarakan lebih dari 6.500 kelas pelatihan yang telah diikuti 104.000 nasabah UMK dari 32 provinsi. Banyak nasabah yang merasakan secara langsung manfaat dari program tersebut,” ujar Ade.

BTPN MUR menawarkan Capital to Grow dan Capacity to Grow dalam satu paket untuk memberdayakan usaha mikro tumbuh. Yang sangat unik dari paket yang ditawarkan adalah Capacity to Grow (C2G) yang terdiri dari 3 (tiga) pilar, yaitu pertama, pusat informasi yang menyajikan berbagai informasi usaha. Kedua, pelatihan peningkatan kemampuan dengan menyelenggarakan kelas-kelas pelatihan. Pilar ketiga menawarkan peluang usaha baru melalui program yang menggabungkan penyebarluasan informasi dan pelatihan peningkatan kemampuan (capacity building) untuk pelaku UMK.

Pelatihan pengembangan usaha seperti yang dilakukan di KCP Krakatau tersebut merupakan salah satu pilar program Capacity To Grow (C2G) yang dimiliki BTPN. 


Semua layanan ini diberikan secara gratis. Selain itu, nasabah BTPN juga diberikan peluang untuk mengiklankan barang dagangannya secara gratis melalui warta komunitas yang dicetak dan sebarkan setiap bulan.  

”Kami percaya dalam mengembangkan usaha mikro, misi sosial (Corporate Social Responsibility) harus menjadi satu kesatuan dengan misi bisnis dalam kegiatan sehari-hari di tingkat cabang/komunitas secara berkelanjutan. Kami berharap, dengan berbagai program pelatihan yang diberikan tersebut, dapat membuat BTPN semakin menjadi mitra pengusaha mikro dan kecil,” tutup Ade.

Kinerja keuangan yang prima
Per 31 Desember 2010

Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Per 31 Desember 2010, pertumbuhan kredit mencapai 48% (year-on-year/yoy) dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 23,3 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,48%.

Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 31 Desember 2010 mencapai Rp 25,5 triliun, atau tumbuh 38% (yoy). Sementara itu, aset BTPN juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 34,5 triliun atau meningkat 55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 22,3 triliun.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 836,8 miliar atau tumbuh sebesar 99% (yoy). Selain itu, sebagai bagian dari rencana pengembangan kedepan, BTPN telah berhasil melaksanakan rights issue senilai Rp 1,3 triliun di bulan Desember 2010, yang telah meningkatkan angka Rasio Kecukupan Modal (CAR) BTPN menjadi 23,40%, yang menempatkan BTPN sebagai salah satu bank publik dengan rasio kecukupan modal tertinggi.

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.056 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.