10 Maret 2011

BTPN SEDIAKAN GADAI SYARIAH DENGAN PINJAMAN 100% NILAI TAKSIRAN


Fasilitas pembiayaan yang tepat untuk modal usaha

BANDUNG - Kamis, 10 Maret 2011, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (”BTPN”) menggelar Open House Communities Gadai Syariah di Kantor BTPN Cabang Syariah Cikapundung, Bandung, Jawa Barat. Sejumlah ketua organisasi/komunitas hadir dalam acara ini guna melihat dan mengenal transparansi proses taksir emas BTPN.

"Gadai emas syariah merupakan salah satu produk Unit Usaha Syariah BTPN untuk melayani mass-market. Berupa fasilitas pembiayaan kepada nasabah berdasarkan prinsip Qardh dengan jaminan barang berupa emas. Hingga saat ini telah ada 4.000 nasabah yang memanfaatkan produk ini. Kami berharap jumlah tersebut bisa meningkat menjadi 12.000 di akhir tahun nanti," terang Inayat Hisyam, Sharia Business Head 

Lebih lanjut Inayat menerangkan bahwa hingga tahun 2010 BTPN telah memiliki 50 unit office channeling yang melayani Gadai emas syariah. Tahun ini akan ditingkatkan menjadi 70 unit office channeling.

Gadai emas syariah merupakan salah satu pilar Unit Usaha Syariah BTPN yang memiliki beragam keunggulan, diantaranya pinjaman sampai dengan 100% nilai taksiran, proses yang mudah, cepat dan aman.

Mudah, karena nasabah hanya cukup membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan proses transaksi 15 menit dan tenor atau jangka waktu pengembalian empat bulan yang dapat diperpanjang. Aman, karena produk ini terjamin dimana pengambilan emas dilakukan dengan pencocokan sidik jari.

Fasilitas pembiayaan produk gadai emas syariah maksimum per nasabah adalah Rp 50 juta. Sementara kadar emas minimum yang bisa diajukan sebagai jaminan adalah 16 karat. ”Peluang bisnis gadai syariah dengan jaminan emas sangat menjanjikan. Tidak saja menjanjikan potensi pertumbuhan yang menarik melainkan juga selaras dengan prinsip-prinsip dasar BTPN,” terang Inayat.

Program gadai emas syariah ini konsisten dengan visi BTPN untuk menjadi bank bagi segmen mass market yang melayani berjuta rakyat Indonesia, dengan layanan akses dana yang mudah dan cepat. Melalui bisnis ini, BTPN dapat memperluas jangkauannya dalam menawarkan akses pendanaan ke daerah-daerah sehingga memberikan peluang untuk tumbuh pada segmen mass market.

Selain itu, emas merupakan jaminan dengan pasar sekunder yang mapan sehingga kami dapat menjalankan bisnis ini tanpa merubah filosofi pengelolaan risiko BTPN. ”Bisnis ini memberikan peluang sinergi dengan memberdayakan kekuatan BTPN saat ini, yaitu jaringan nasabah pensiunan dan kredit mikro BTPN serta jaringan kantor kami yang luas,” tutur Inayat menutup pembicaraan.


Kinerja Keuangan yang Prima
Per 31 Desember 2010


Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan Usaha Mikro & Kecil (UMK) telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Per 31 Desember 2010, pertumbuhan kredit mencapai 48% (year-on-year/yoy) dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 23,3 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,48%.

Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada 31 Desember 2010 mencapai Rp 25,5 triliun, atau tumbuh 38% (yoy). Sementara itu, aset BTPN juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 34,5 triliun atau meningkat 55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 22,3 triliun.

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 836,8 miliar atau tumbuh sebesar 99% (yoy). Selain itu, sebagai bagian dari rencana pengembangan kedepan, BTPN telah berhasil melaksanakan rights issue senilai Rp 1,3 triliun di bulan Desember 2010, yang telah meningkatkan angka Rasio Kecukupan Modal (CAR) BTPN menjadi 23,40%, yang menempatkan BTPN sebagai salah satu bank publik dengan rasio kecukupan modal tertinggi.

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.056 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.