25 Februari 2011

RUPSLB BTPN SETUJUI STOCK SPLIT


Jakarta, 25 Pebruari 2011, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menyelenggara-kan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).  Keputusan penting dalam RUPSLB tersebut adalah disetujuinya rencana untuk melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dan pengangkatan anggota direksi baru.

Jerry Ng, Direktur Utama BTPN mengungkapkan, "Kami harapkan dengan pemecahan nilai nominal saham akan meningkatkan likuiditas saham dan harga saham BTPN akan lebih terjangkau oleh pemegang saham ritel".

Berdasarkan data per 31 Januari 2011, dari 31 Bank Publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), BTPN adalah satu-satunya emiten bank yang harga sahamnya berada di atas Rp 10.000 per lembar saham. 

RUPSLB memutuskan melakukan pemecahan nilai nominal saham dari Rp 100,- per saham menjadi Rp 20,- per saham (1:5), sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh yang semula sebesar 1.132.723.428 (satu miliar seratus tiga puluh dua juta tujuh ratus dua puluh tiga ribu empat ratus dua puluh delapan) saham dengan nilai nominal Rp 100,- per saham akan menjadi sejumlah 5.663.617.140 (lima miliar enam ratus enam puluh tiga juta enam ratus tujuh belas ribu seratus empat puluh) saham dengan nilai nominal Rp 20,- per saham.

Selain itu, RUPSLB juga memutuskan mengangkat Asep Nurdin Alfallah sebagai anggota Direksi yang baru. “Dengan kapabilitas dan pengalamannya selama lebih dari 19 tahun mengelola bisnis pensiun di BTPN, kami yakin hadirnya Asep Nurdin sebagai anggota baru Direksi akan semakin memperkuat posisi BTPN di pangsa pasar pensiun yang telah menjadi fokus utama kami selama lebih dari 50 tahun ini,” papar Jerry.

Dengan demikian susunan Direksi BTPN menjadi sebagai berikut:

Direktur Utama             : Jerry Ng
Wakil Direktur Utama  : Ongki Wanadjati Dana 
Wakil Direktur Utama  : Djemi Suhenda
Direktur Kepatuhan     : Anika Faisal
Direktur                          : Mahdi Syahbuddin 
Direktur                          : Kharim Indra Gupta Siregar
Direktur                          : Arief Harris Tandjung
Direktur                          : Hadi Wibowo
Direktur                         : Asep Nurdin Alfallah
 
"Kami berharap dengan disetujuinya kedua agenda RUPSLB ini, kinerja BTPN akan semakin meningkat secara berkelanjutan," tutur Jerry Ng menutup pembicaraan.


Kinerja Keuangan yang Prima 
Per 30 September 2010

 
Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan UMK ini telah meningkatkan kinerja perseroan secara signifikan. Hingga 30 September 2010, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 58% (year-on-year/yoy) sehingga total kredit mencapai Rp 21,8 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang sangat signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,39%.
 
Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada kuartal ketiga 2010 mencapai Rp 24,5 triliun, atau tumbuh 47% (yoy). Total aset BTPN per 30 September 2010 mencapai Rp 30,8 triliun atau meningkat 60% (yoy). Sementara kemampuan intermediasi, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 89%.
 
Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 577,5 miliar pada 30 September 2010, atau tumbuh signifikan sebesar 117% (yoy). Rasio kecukupan modal BTPN (CAR) berada di posisi 15,2%.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.