23 November 2010

SIARAN PERS: OBLIGASI BTPN III : DUKUNG PERTUMBUHAN BISNIS DI SEGMEN PENSIUNAN DAN UMK


Jakarta, 22 November 2010. Setelah sukses menerbitkan Obligasi BTPN I pada tahun 2009 dan Obligasi BTPN II pada Mei 2010, kembali PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) segera menerbitkan Obligasi untuk ketiga kalinya, senilai Rp750 miliar. “Penerbitan Obligasi BTPN III ini merupakan bagian dari rencana strategis BTPN untuk menggalang pendanaan jangka panjang sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat, sehingga BTPN dapat menjalankan fungsi intermediasi lebih optimal lagi,” jelas Jerry Ng, Direktur Utama BTPN. Lebih lanjut Jerry mengungkapkan bahwa rencana penerbitan Obligasi BTPN III ini juga tidak terlepas dari kesuksesan penerbitan Obligasi BTPN I dan II. 

Emisi Obligasi BTPN III ini mendapat National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari Fitch Ratings. “Fitch Ratings kembali memberikan peringkat emisi Obligasi BTPN AA- (idn). Peringkat ini mencerminkan kemampuan BTPN dalam menjaga kualitas aset perusahaan, perbaikan struktur pendanaan, dan kinerja yang kuat,” tutur Jerry. 

Struktur Obligasi BTPN III yang ditawarkan terdiri dari 2 (dua) seri, yaitu Seri A berjangka waktu 3 (tiga) tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,250% - 9,000% (p.a.) dan Seri B berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan kisaran tingkat bunga tetap sebesar 8,625% - 9,375% (p.a.). Sebagai penjamin pelaksana emisi (underwriter) adalah PT CIMB Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas dan PT Indo Premier Securities.

Penerbitan Obligasi ini akan mendukung pengembangan bisnis BTPN, khususnya dalam memberikan akses pembiayaan seluas-luasnya di kedua pangsa pasar yang ditekuni BTPN yaitu para pensiunan dan pelaku UMK. Seluruh dana yang diperoleh dari hasil emisi Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk ekspansi kredit. “Kami berharap emisi Obligasi ini dapat menjadi salah satu instrumen investasi yang menarik bagi para investor serta sekaligus menjadi alternatif pembiayaan jangka panjang bagi BTPN,” jelas Jerry menutup pembicaraan.


Kinerja Keuangan yang Prima
Per 30 September 2010

Komitmen BTPN dalam mengembangkan bisnis yang berfokus di pangsa pasar pensiunan dan UMK ini telah meningkatkan kinerja secara signifikan. Per 30 September 2010 BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 58% (year-on-year/yoy) sehingga total kredit mencapai Rp 21,8 triliun. Mengimbangi pertumbuhan kredit yang sangat signifikan, BTPN tetap mampu menjaga kualitas kredit, tercermin dalam rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan-NPL) net tetap terjaga pada tingkat rendah yaitu 0,39%.

Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja BTPN juga terus meningkat, tercermin pada peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 24,5 triliun, atau tumbuh 47% (yoy). Total aset BTPN per 30 September 2010 mencapai Rp 30,8 triliun atau meningkat 60% (yoy). Sementara kemampuan intermediasi, yang terlihat dari posisi Loan to Deposit Ratio (LDR) mencapai 89%. 

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 577,5 miliar pada 30 September 2010, atau tumbuh signifikan sebesar 117% (yoy). Rasio kecukupan modal BTPN (CAR) berada di posisi 15,2%. 
 


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.