12 Oktober 2009

IFC DAN BTPN MENINGKATKAN AKSES PEMBIAYAAN UNTUK USAHA MIKRO & KECIL DI INDONESIA


Istanbul, Turki, 4 Oktober 2009-IFC, anggota kelompok Bank Dunia, telah sepakat untuk menyediakan dana dalam rupiah senilai US$70 juta untuk PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)  yang akan digunakan untuk memberikan pelayanan keuangan ke lebih dari sejuta orang dengan pendapatan rendah dan Usaha Mikro & Kecil (UMK).

Paket pendanaan dari IFC terdiri dari pinjaman sebesar US$15.9 juta yang akan dikonversikan kedalam saham dan US $54.1 juta berupa senior loan.  Sebagai bagian dari kesepakatan, IFC juga akan membantu BTPN meningkatkan dana dalam tiga tahun kedepan. 

BTPN meluncurkan Usaha Mikro & Kecil pada November 2008, dan kini melayani sekitar 70.000 nasabah, dimana sebagian besar merupakan pedagang kecil dan pemilik kios di pasar tradisional.  Untuk melayani pelaku UMK, BTPN berencana membangun jaringan hingga 550 outlet di akhir tahun 2009. Dengan dukungan pendanaan dari IFC ini, BTPN dapat memberikan layanan keuangan kepada lebih banyak lagi nasabah di seluruh Indonesia.

"Kami menyambut gembira kerjasama dengan BTPN ini," kata Rashad Kaldany, Vice President IFC untuk Asia Timur dan Selatan.  "Investasi strategis ini merefleksikan komitmen berkelanjutan kami untuk membangun kapasitas dari institusi-institusi keuangan terkemuka di Indonesia, agar dapat melayani dengan lebih baik lagi kepada sektor usaha mikro, kecil dan menengah, serta rumah tangga berpendapatan rendah." Lebih lanjut Kaldany menyatakan bahwa dukungan IFC untuk BTPN akan meningkatkan akses pembiayaan dan menciptakan kesempatan bagi banyak masyarakat kurang mampu untuk memperbaiki kehidupannya.

Dr. Fuad Rachmany, Ketua BAPEPAM LK yang hadir dalam meeting tahunan IMF dan Worldbank Group mewakili Menteri Keuangan Republik Indonesia, turut menyaksikan acara penandatanganan kesepakatan antara IFC dan BTPN. Dalam kesempatan tersebut Dr. Fuad menyatakan,"Pemerintah Indonesia senantiasa menghimbau institusi keuangan dan perbankan untuk membuka akses pembiayaan seluas-luasnya bagi para pelaku UMK. Oleh karena itu, kami sangat menghargai upaya yang telah dilakukan oleh IFC dan BTPN".

"Kami gembira atas kerjasama strategis antara IFC dan BTPN. Kerjasama ini memberikan alternatif pendanaan jangka panjang bagi BTPN, selain obligasi BTPN yang baru kami luncurkan bulan September lalu," ungkap Jerry Ng, Direktur Utama BTPN. "Kami memandang kerja sama ini sebagai peristiwa penting bagi BTPN, karena merefleksikan komitmen BTPN dan IFC dalam menyediakan akses pembiayaan yang lebih luas bagi para pelaku UMK dan pensiunan, dimana secara tidak langsung merupakan kontribusi nyata bagi pengembangan perekonomian Indonesia. Kami juga sangat menghargai kehadiran Bapak Dr. Fuad Rachmany dalam acara yang spesial ini."

Pembiayaan mikro merupakan hal penting dalam upaya memerangi kemiskinan.  Akses ke berbagai jasa keuangan mikro seperti tabungan, pinjaman dan transfer uang memberikan kesempatan bagi keluarga miskin untuk berinvestasi dalam usaha mikro dan memperbaiki kondisi kehidupan, kesehatan serta pendidikan bagi anak-anak mereka.  IFC memberikan masukan dan investasi kepada sektor pembiayaan mikro di negara-negara berkembang dengan memfokuskan diri kepada institusi-institusi pembiayaan mikro yang kuat yang akan terus berkembang dan memenuhi kebutuhan pasar.

Tentang IFC
IFC, anak perusahaan Kelompok Bank Dunia, memberikan peluang bagi masyarakat untuk keluar dari kemiskinan serta memperbaiki taraf hidup mereka. IFC berusaha untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di negara-negara berkembang dengan cara menyediakan pembiayaan ke sektor swasta, memobilisasi modal swasta, dan memberikan layanan pendampingan teknis serta mitigasi risiko kepada perusahaan dan pemerintah. Pada tahun fiskal 2009, total investasi IFC yang sebesar $16,2 milyar telah membantu menyalurkan dana pembiayaan ke negara-negara berkembang disaat krisis finansial terjadi. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.ifc.org

Tentang PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) adalah bank publik skala menengah yang didirikan pada tahun 1958. BTPN memiliki fokus usaha di pangsa pasar mass market khususnya UMK dan pensiunan, dan memiliki jaringan lebih dari 800 kantor di seluruh Indonesia.

Per September 2009, BTPN memiliki aset sebesar Rp 18,2 triliun dengan CAR yang sangat kuat mencapai 23,3%, dan NPL terendah (0.55% gross) di industri perbankan. BTPN dikenal sebagai bank publik skala menengah bereputasi prima, dan merupakan salah satu bank dengan kinerja keuangan terbaik yang memiliki rating A+ Outlook Positive dari Fitch Rating.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.