26 Mei 2009

SIARAN PERS, 26 MEI 2009


Terus Pacu Segmen Pensiun dan Segmen UMK, 
Pertumbuhan Kredit dan Dana Masyarakat  BTPN di atas Rata-Rata Perbankan Nasional

Jakarta, 26 Mei 2009. Pada hari ini tanggal 26 Mei 2009, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN)  telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPS). 

Salah satu keputusan penting dalam RUPS adalah persetujuan atas Laporan Keuangan 31 Desember 2008 dan tidak dibagikannya dividen sebagai bentuk komitmen BTPN untuk menopang pertumbuhan bisnis dan investasi pada bisnis pensiunan dan BTPN Mitra Usaha Rakyat (BTPN MUR), Sumber Daya Manusia, serta Teknologi Informasi. Dengan keputusan ini maka seluruh laba bersih tahun 2008 sebesar Rp 378,886 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan (retained earning).

Pada pangsa pensiunan, saat ini BTPN telah melayani lebih dari 500.000 pensiunan sipil dan militer di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat BTPN akan meluncurkan program Pensiun Sehat & Sejahtera, suatu program kepedulian yang dilaksanakan secara berkala dalam bentuk penyediaan informasi kesehatan, klinik kesehatan gratis, rumah komunitas pensiunan, serta seminar-seminar peluang usaha. 

Sejak pertama diluncurkan pada Nopember 2008, hingga sekarang 113 cabang BTPN – Mitra Usaha Rakyat (MUR) telah beroperasi melayani pelaku UMK dari Aceh hingga Papua. “Dalam 6 bulan terakhir kami telah merekrut lebih dari 2.200 karyawan tetap baru dan menginvestasikan lebih dari 23.000 hari pelatihan. Saat ini total karyawan BTPN hampir mencapai 6.000 orang yang tersebar di 557 cabang,” papar Jerry Ng..

Pertumbuhan kredit BTPN sepanjang triwulan pertama 2009 adalah sebesar 5,6%. Pertumbuhan ini jauh di atas pertumbuhan rata-rata perbankan nasional selama kuartal I 2009 yang mencapai 0,6%. Dana masyarakat BTPN tumbuh 22,2%, jauh melampaui pertumbuhan rata-rata dana masyarakat perbankan nasional pada kuartal I 2009 yang sebesar 1,9%. 

Rasio kredit bermasalah (NPL) gross menurun dari 1,11% (per 31 Maret 2008) menjadi 0,78% (per 31 Maret 2009) sehingga NPL netto per 31 Maret 2009 menjadi 0,02%.



Sekilas BTPN :

PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) didirikan pada tahun 1958. Pada tanggal 12 Maret 2008, Bank BTPN secara resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pengakuan pihak luar terhadap pencapaian kinerja BTPN tercermin dalam bentuk penghargaan-penghargaan dari lembaga-lembaga terkemuka dan kredibel antara lain:

  •  “Banking Efficiency Award 2009” untuk kategori Bank dengan aset Rp 10 triliun - Rp 50 triliun dari Bisnis Indonesia
  • “Best Performance Banking 2008” untuk kategori Bank Swasta Menengah Asian Banking Finance and Informatic (ABFI) Award yang diselenggarakan oleh Perbanas
  • “The Best Bank 2008” untuk kategori Bank Umum dengan aset Rp 1 triliun - Rp 25 triliun dari Majalah Investor
  • “Golden Trophy Award 2008” karena telah delapan kali berturut-turut mendapat penghargaan sejak tahun 2002 dengan predikat Bank "Sangat Bagus" untuk kategori Bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp 100 miliar – Rp 10 triliun dari Majalah InfoBank
  • “Peringkat pertama InfoBank Award 2008” untuk kategori Bank dengan kegiatan usaha terfokus pada segmen usaha tertentu dengan modal Rp 100 miliar - Rp 10 triliun dari Majalah InfoBank
  • “Banking Efficiency Award 2008” untuk kategori Bank dengan aset Rp 10 triliun - Rp 50 triliun dari Bisnis Indonesia


Sampai dengan akhir Maret 2009, BTPN membukukan aset sebesar Rp 16,1 triliun atau tumbuh 37% dibandingkan dengan 31 Maret 2008. Total kredit yang disalurkan adalah Rp 11 triliun dan dana masyarakat yang dihimpun mencapai Rp 13,9 triliun atau masing-masing tumbuh 31% dan 42% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu, sehingga Loan to Deposit Ratio mencapai 79% dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 25,06%. Sementara itu dengan menjalankan prinsip kehati-hatian, walaupun kredit mengalami pertumbuhan yang signifikan, rasio kredit bermasalah (NPL) gross mengalami penurunan menjadi 0,78% dibandingkan dengan 1,11% per 31 Maret 2008 dan NPL netto menjadi 0,02%. Sampai dengan 31 Maret 2009, BTPN membukukan pendapatan bunga bersih Rp 343,4 miliar atau tumbuh 4,4% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2008 atau tumbuh 12,1% sepanjang triwulan pertama. 


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.