25 Juli 2017

Konsisten Melakukan Pemberdayaan dan Inovasi Kredit BTPN Tumbuh 8% selama Semester I 2017


JAKARTA, 25 Juli 2017 – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja positif selama semester I-2017. Pertumbuhan kinerja tecermin pada penyaluran kredit yang tumbuh 8% (year-on-year/yoy) dari Rp61,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi Rp66,3 triliun pada akhir Juni 2017.

 

Pertumbuhan penyaluran kredit tetap diimbangi dengan prinsip kehati-hatian. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) sebesar 0,9%. Ditopang kinerja yang positif, aset BTPN tumbuh 12% dari periode yang sama pada tahun lalu atau dari Rp86,7 triliun menjadi Rp97 triliun. Sementara itu rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) terjaga di 24%.

 

“Kami bersyukur dengan pencapaian ini. Pencapaian ini tidak terlepas dari konsistensi kami dalam melakukan pemberdayaan, serta melakukan berbagai transformasi dan inovasi guna meningkatkan pelayanan kami kepada para nasabah,” ujar Jerry Ng, Direktur Utama BTPN, Selasa (25/7). 

 

Melalui program pemberdayaan yang dikenal dengan Program Daya, BTPN melakukan pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas para nasabah. Penerima manfaat Program Daya adalah nasabah BTPN yang meliputi para pensiunan, para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta komunitas prasejahtera produktif. Sepanjang semester I-2017, BTPN telah menyelenggarakan 57.538 pelatihan Daya dengan jumlah peserta 315.813 nasabah.

 

“Kami terus mengembangkan Program Daya agar tetap sesuai dengan kebutuhan para nasabah. Saat ini kami tengah mengelaborasi Program Daya Digital untuk menciptakan aktivitas pendampingan yang lebih luas dan efektif. Inovasi baru ini sejalan dengan rencana besar kami menjadi bank digital terbaik di Tanah Air,” katanya.

 

Saat ini, BTPN telah memiliki dua platform digital banking untuk dua segmen yang berbeda. Pertama, BTPN Wow! yang diperuntukkan bagi kelompok masyarakat menengah bawah yang selama ini belum tersentuh layanan perbankan. Kedua, platform Jenius untuk segmen consuming-class yang diperkenalkan ke publik pada Agustus 2016.

 

BTPN Wow! adalah layanan perbankan bagi mass market yang memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan bank untuk meningkatkan jangkauan layanan kepada nasabah di seluruh pelosok Indonesia. Sejak diluncurkan pada Maret 2015 hingga akhir Juni 2017, BTPN Wow! telah memiliki 3,86 juta nasabah yang dilayani oleh lebih dari 190.300 agen.

 

Sedangkan Jenius adalah inovasi digital banking untuk segmen kelompok masyarakat yang identik dengan masyarakat urban dan melek teknologi. Jenius adalah sebuah revolusi dalam bidang perbankan dengan proses digitalisasi yang dimulai sejak awal.  Melalui Jenius, masyarakat dapat membuka rekening bank tanpa perlu datang ke kantor cabang dan menikmati berbagai layanan perbankan melalui aplikasi.  

 

“Berkat inovasi digital, titik pelayananan nasabah kami bertambah secara signifikan dalam kurun waktu yang sangat singkat. Kami meyakini, digitalisasi bukan hanya menambah alternative channel bagi bank dalam melayani nasabahnya, juga akan mengubah peta persaingan industri,” ungkap Jerry.  

 

Untuk terus menyempurnakan berbagai inovasi tersebut, sepanjang enam bulan pertama 2017, perseroan telah menanamkan investasi Rp427 miliar. Angka ini meningkat 119% dibandingkan nilai investasi pada kurun waktu yang sama tahun lalu Rp195 miliar.

 

“Jika dihitung sejak tiga tahun terakhir, kami telah menanamkan investasi lebih dari Rp1,2 triliun untuk mengembangkan platform digital. Kami optimistis investasi ini memberikan dampak signifikan pada perusahaan di masa mendatang,” kata Jerry.

 

Melalui berbagai inovasi yang dilakukan, kepercayaan masyarakat terhadap BTPN terus meningkat.  Total pendanaan (funding) meningkat 13% (yoy) dari Rp69,6 triliun pada akhir Juni 2016 menjadi Rp78,5 triliun pada akhir Juni 2017. Dari jumlah tersebut, komposisi dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp69,4 triliun, naik 6% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp65,3 triliun. Sementara itu, komposisi pinjaman bilateral dan obligasi mencapai Rp9 triliun atau tumbuh 113% (yoy).

 

Melalui berbagai pencapaian tersebut, laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) mencapai Rp935 miliar, tumbuh 2% dari periode yang sama tahun lalu Rp918 miliar. “Jika tidak memperhitungkan investasi baru, sejatinya laba mencapai Rp1,25 triliun atau tumbuh 18%,” pungkas Jerry.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.