04 Maret 2015

KOLABORASI OSCAR DAN BTPN HADIRKAN KEBAYA KURUNG PERANAKAN


Ada misi mulia di balik pagelaran busana kebaya peranakan hasil kolaborasi Oscar Lawalata dan Bank Tabungan Pensiunan Nasional. Misi melestarikan dan memberdayakan.

LIMA puluh manekin berbalut kebaya aneka motif dan corak tertata apik di sudut The Dharmawangsa Hotel, Jakarta Selatan, di siang yang hangat, Rabu, 4 Maret 2015 lalu. Ada satu goresan yang membuat puluhan kebaya kurung peranakan yang dipadu kain batik itu terlihat senada; embroidery hand-made. Meski motif bordir berbeda satu dengan yang lain, kesamaan tingkat gradasi, detil, dan jarak sulam, tak mampu menutup tabir mahakarya abad 15-16 yang ditata dalam kemasan kekinian itu.

Adalah Oscar Lawalata, “sutradara”di balik hadirnya kembali kebaya kurung peranakan dengan riasan bordir hand-made di hotel bintang lima itu. Mengusung tema “The Embroidery of Life”, desainer yang selama 15 tahun lebih setia mengangkat kain tradisional Indonesia sebagai material utama ini benar-benar berhasil “menghidupkan” kembali tradisi menyulam dengan menggunakan tangan itu.

Ini fakta penuh ironi di tengah semakin terpinggirkannya bordir hand-made, tergantikan dengan bordir pabrikan yang menggunakan mesin sebagai basis produksinya. Makanya, Orcar tergerak untuk ikut terlibat dalam upaya pelestarian bordir tangan yang mulai punah dan memberi dukungan kepada para perajin bordir hand-made untuk terus berkarya.

Dikemas dalam pagelaran fashion show yang menghadirkan kreasi terbaru inilah, Oscar  seolah ingin mengajak semua orang merenung akan pentingnya menghadirkan kembali karya anak bangsa yang mulai terabrasi. Tak sekadar menghadirkan karyanya, tapi juga memberdayakan kembali perajin-perajin yang masih tetap setia dengan warisan leluhurnya. Kesamaan visi untuk menghadirkan karya anak bangsa dan memberdayakan perajin inilah yang mempertemukan Orcar Lawalata dengan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk sehingga lahirlah kolaborasi bernuansa Nusantara ini.

Bukan suatu kebetulan jika Oscar berkolaborasi dengan BTPN. Seperti sudah diketahui, selama ini Oscar secara konsisten terus memberdayakan perajin kain dan sulam tradisional. Hal ini sejalan dengan BTPN yang fokus dan konsisten memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah dan UMKM di Indonesia.

Direktur BTPN Anika Faisal mengakui, kolaborasi ini merupakan sinergi yang apik dan saling mendukung antara BTPN, Oscar, dan para perajin. Dia berharap, kegiatan seperti ini tak hanya sekadar untuk melestarikan warisan budaya bangsa, namun juga untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing jutaan masyarakat Indonesia.

Melestarikan warisan budaya bangsa, menurut Anika, sama seperti halnya membangun perekonomian Indonesia, yang menuntut kerjasama dari semua pihak. Hal inilah yang membawa BTPN melahirkan BTPN Sinaya, yang merupakan kepanjangan dari “Sinar yang Memberdayakan”. Nasabah BTPN Sinaya, menurut Anika, merupakan sinar bagi banyak masyarakat Indonesia. Karena dana nasabah yang terhimpun di BTPN Sinaya akan disalurkan kembali kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta para pelaku UMKM, dalam bentuk pinjaman yang didampingi dengan program pemberdayaan.

Tak sekadar memberdayakan nasabah. BTPN juga konsisten untuk melestarikan warisan budaya bangsa dan memberdayakan masyarakat yang terlihat dalam upaya pelestarian tersebut. Inilah pesan moral dan ajakan yang ingin disampaikan BTPN kepada semua elemen masyarakat dengan melakukan kolaborasi dengan Oscar.(*)

 


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk

Andrie Darusman – Daya & Corporate Communications Head

Telp: 021-30026200

Email: [email protected] atau [email protected]