07 Juni 2017

Mulai Investasi, Mulai Hari Ini


“Tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi. Mulailah sekarang,” ucap Desi Armadiani dari MaeSa Consulting Indonesia saat acara BTPN Investment Day yang digelar di Menara BTPN, Rabu (31/5).

 

Desi menjawab pertanyaan dari banyak orang mengenai kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Menurut dia, investasi bisa dilakukan kapan saja selama disesuaikan dengan kondisi keuangan kita. Investasi pun tidak mesti dengan nominal yang besar. Saat ini banyak ragam produk yang memungkinkan kita memulainya dengan dana minimal.   

 

Ada beberapa hal yang sebaiknya kita ketahui sebelum mulai berinvestasi. Hal pertama yang perlu dipahami adalah tujuan kita melakukan investasi. Memahami tujuan berinvestasi erat kaitannya dengan penentuan jangka waktu investasi.

 

Misalnya tujuan investasi adalah untuk biaya sang buah hati masuk Sekolah Dasar (SD), sementara saat ini sang anak berusia dua tahun. Berarti kita akan membutuhkan dana tersebut lima tahun dari sekarang dan mulai menghitung dana yang dialokasikan untuk investasi dari saat ini agar cukup memenuhi kebutuhan tersebut.  

 

“Penentuan jangka waktu investasi ini yang disebut sebagai horizon investasi. Memahami horizon investasi juga memudahkan kita untuk bisa memilih produk investasi yang tepat,” papar Desi di hadapan karyawan BTPN yang hadir pada acara Investment Day.

 

Ia menambahkan, ada produk investasi yang lebih optimal jika disimpan dalam jangka waktu beberapa tahun, sementara ada juga yang memberikan imbal hasil dalam jangka pendek. Tentunya masing-masing produk punya kelebihan dan kekurangan.  

 

Setelah memahami horizon investasi, langkah selanjutnya adalah menentukan produk yang tepat sesuai dengan profil risiko kita. Dalam dunia investasi sering terdengar istilah, high risk high return.

 

Produk-produk investasi tentunya memiliki risiko masing-masing. Namun kita bisa meminimalisasi risiko yang mungkin terjadi dengan memahami produk investasi yang kita pilih. Beberapa contoh risiko dalam investasi misalnya, berkurangnya nilai investasi jika terjadi kegagalan, atau saat dibutuhkan investasi yang dimiliki tidak mudah untuk dijual kembali.

 

“Anda juga tidak disarankan meminjam uang untuk berinvestasi,” ucap Desi. Meminjam uang untuk investasi akan mengurangi margin keuntungan karena ada biaya bunga dari pinjaman. Sehingga meminjam uang untuk investasi membuat risiko yang ditanggung menjadi lebih besar jika terjadi kerugian.  

 

Ketimbang memaksakan meminjam uang untuk mulai berinvestasi atau tidak memulai sama sekali karena merasa belum punya cukup uang, memulai investasi dengan kecil-kecilan bisa menjadi pilihan. Yang perlu diperhatikan adalah Anda berinvestasi pada lembaga yang diawasi oleh otoritas.

 

Produk reksadana bisa menjadi pilihan untuk berinvestasi, terutama bagi pemula. Saat ini memulai investasi reksadana bahkan bisa dilakukan mulai Rp100 ribu. Investasi reksadana sebesar “uang ngopi” kini bisa dilakukan di BTPN Sinaya yang merupakan unit bisnis pendanaan BTPN. Dengan menyisihkan sebagian “uang ngopi” setiap bulannya, kita bisa mulai berinvestasi.

 

Bagi para karyawan, memulai investasi juga bisa dimulai saat menerima penghasilan di luar pendapatan bulanan. Saat mendapatkan bonus tahunan atau tunjangan hari raya, adalah waktu yang tepat untuk membeli produk investasi. Mulailah berivestasi sekarang untuk memetik hasil di kemudian hari. 


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk

Andrie Darusman – Daya & Corporate Communications Head

Telp: 021-30026200

Email: [email protected] atau [email protected]