Edukasi Keuangan

Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang telah diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di tahun 2022 menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, naik dibanding tahun 2019 yaitu sebesar 38,03 persen. Sementara indeks inklusi keuangan mencapai 85,10 persen meningkat dibanding periode sebelumnya di tahun 2019 yaitu 76,19 persen. Hal ini menunjukkan masyarakat Indonesia secara umum belum memahami dengan baik karakteristik saat menggunakan produk dan layanan jasa keuangan.

Literasi keuangan sendiri merupakan keterampilan yang penting dalam rangka pemberdayaan masyarakat, kesejahteraan individu, perlindungan konsumen, dan peningkatan inklusi keuangan. Untuk mewujudkan sistem keuangan yang inklusif.

Bank BTPN mempunyai komitmen dalam mengimplementasikan visi dan misi dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia yang diwujudkan melalui kegiatan meningkatkan literasi keuangan bagi nasabah dan masyarakat. Di tahun 2021 lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021 – 2025. SNLKI tersebut akan menjadi panduan pelaksanaan kegiatan literasi keuangan untuk periode 5 tahun mendatang.

SNLKI 2021-2025 ini disusun juga untuk mendorong target inklusi keuangan tahun 2024 sebesar 90 persen, dan berdasarkan Peraturan Presiden nomor 114 tahun 2020 tentang strategi nasional keuangan inklusif, serta pilar ke-2 master plan sektor Jasa Keuangan Indonesia.


Bank BTPN meyakini bahwa nasabah tidak hanya membutuhkan akses keuangan dan pembiayaan, namun juga peningkatan kapasitas diri agar dapat tumbuh dan memiliki kehidupan yang lebih berarti. Untuk mendukung para nasabah, Bank BTPN merancang program pemberdayaan yang menyeluruh, termasuk kegiatan meningkatkan literasi keuangan bagi nasabah dan masyarakat yang bertujuan untuk:

  • meningkatkan kualitas pengambilan keputusan keuangan individu; dan

  • perubahan sikap dan perilaku individu dalam pengelolaan keuangan menjadi lebih baik, sehingga mampu menentukan dan memanfaatkan lembaga, produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Konsumen dan/atau masyarakat dalam rangka mencapai kesejahteraan

Terkait dengan literasi keuangan, lembaga jasa keuangan diajak untuk turut berperan dan mendukung upaya pencapaian Sustainable Development Goals/ SDGs (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan). Dalam upaya pencapaian SDGs ini, Bank BTPN  mengambil tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat melalui kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan. Adapun target Sustainable Development Goals (Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) yang diharapkan dapat dicapai dengan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan ini yaitu khususnya nomor 4 (Pendidikan Berkualitas), 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), 10 (Berkurangnya Kesenjangan), 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).


Sampai akhir tahun 2022 jumlah peserta kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan sebanyak 558.185 orang dengan jumlah aktivitas sebanyak 161 aktivitas

Bentuk jenis kegiatan meningkatkan literasi keuangan yang telah dilakukan yaitu dalam bentuk:

  1. Seminar/ workshop/ talkshow/ Financial Class (Jenius Co.create)

  2. Edukasi melalui artikel di website daya.id dan www.jenius.com

  3. Edukasi melalui media sosial (Instagram, Twitter, TikTok, Facebook, Youtube)

Sejauh ini Bank BTPN telah melakukan kegiatan untuk meningkatkan literasi keuangan yang membahas topik-topik sebagai berikut:

  • Karakteristik produk dan/atau layanan meliputi: deskripsi, manfaat, risiko, biaya, hak dan kewajiban, cara mengakses

  • Pengelolaan keuangan; dan

  • Perpajakan terkait produk dan/atau layanan

  • Dan topik keuangan lainnya