17 April 2007

BANK DUNIA BANTU TARIK ASET NEGARA YANG DICURI KORUPTOR


Washington - Bank Dunia meluncurkan program membantu negara-negara berkembang untuk menarik aset-aset yang telah dikorupsi oleh bekas pemimpin negara tersebut.
 

"Bank Dunia bekerjasama dengan komunitas internasional ingin membantu negara-negara berkembang dalam menarik aset-asetnya yang telah dicuri oleh bekas pemimpinnya yang korupsi," jelas Presiden Bank Dunia dalam pernyataan siaran pers yang dikutip dari situsnya, Senin (16/4/2007).
 

Prakarsa Penarikan Aset Curian atau The Stolen Asset Recovery (StAR) Initiative merupakan kesimpulan dari diskusi yang digelar delegasi Bank Dunia dan lembaga internasional di Washington. Sesi diskusi itu digelar bersamaan dengan Spring Meetings IMF-Bank Dunia. 
 

"Ini adalah kewajiban moral. Menarik aset, meski hanya sebagian, bisa membantu pendanaan untuk pembangunan dan progam sosial ataupun infrastruktur," tambah Wolfowitz.
 

Bank Dunia memperkirakan aliran dana keluar baik dari tindak kriminalitas, korupsi, penghindaran pajak diperkirakan mencapai US$ 1-1,6 triliun per tahun. Separuh dari nilai tersebut berasal dari negara-negara berkembang dan negara yang perekonomiannya sedang dalam masa transisi. 
 

Uang hasil korupsi yang berhubungan dengan penyogokan dan diterima pejabat publik di negara-negara tersebut diperkirakan mencapai US$ 20-40 miliar. 
 

"Tantangannya besar sekali karena kompleksitas dan dimensi internasional masalah tersebut," ujar Ngozi Okonjo-Iwela, mantan Menkeu Nigeria dan juga anggota kehormatan Brooking Institution.
 

Ngozi sendiri cukup berperan dalam mengembalikan aset milik Nigeria yang dikorupsi oleh bekas diktator Sani Abacha sebesar US$ 500 juta. 
 

"Kami akan sukses jika hanya ada kerjasama yang kuat yang dibentuk oleh negara berkembang dan miskin, serta lembaga bilateral dan multilateral," tambahnya.
 

Bank Dunia membuat StAR Initiative bekerjasama dengan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). 

 


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.