UMKM merupakan pelaku ekonomi yang memberikan sumbangan signifikan dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) dan penyerapan tenaga kerja. Namun UMKM masih menghadapi berbagai tantangan seperti kurangnya akses pasar, kurangnya penggunaan teknologi yang lebih maju, kurangnya sumber daya manusia yang terampil, dan juga keterbatasan akses ke layanan keuangan.
Oleh karena itu, Bank BTPN selain menawarkan bantuan permodalan, menyelenggarakan program peningkatan kapasitas usaha dengan tujuan menumbuhkan jumlah wirausaha Indonesia, membantu para pelaku UMKM naik kelas, serta memberikan peluang usaha baru. Program tersebut dijalankan melalui melalui seminar/pelatihan, pendampingan usaha, info peluang usaha baru, peningkatan akses pasar, baik offline maupun online, serta penyediaan website daya.id.
Adapun topik-topik yang diberikan untuk edukasi antara lain Digital Marketing, Memahami Laporan Keuangan Usaha, Pengelolaan Persediaan yang Tepat dan sebagainya. Untuk peningkatan akses pasar, Bank BTPN menyelenggarakan pameran produk nasabah, dan bekerja sama dengan tiga marketplace Indonesia seperti Tokopedia, Shopee, dan Bukalapak. Sedangkan untuk peluang usaha baru, Bank BTPN berkolaborasi dengan franchisor-franchisor di Indonesia untuk menyediakan alternatif usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat atau nasabah khususnya.
Pada tahun 2022, program peningkatan kapasitas usaha dalam bidang seminar/Pelatihan telah diikuti oleh 9.980 peserta. Untuk program pendampingan usaha telah diikuti sebanyak 32 partisipan, dan yang telah mengakses media pembelajaran online melalui infografis sebanyak 1.261.494 orang.
Program pendampingan usaha sebagai bagian dari program peningkatan kapasitas usaha ini juga telah memberikan dampak bagi pelaku-pelaku usaha, misalnya mau dan mampu membuat pembukuan sederhana, mulai menggunakan pemasaran digital, mampu menentukan target market, dan membuat varian produk. Seperti yang disampaikan oleh Bu Tanti, pengusaha cemilan basreng, yang mengatakan “Alhamdullilah banget ketemu Mas BTPN di pelatihan, karena terbantu, keuangan menjadi lebih rapi.” . Sedangkan Bu Ririn selaku pengusaha makanan menambahkan bahwa berkat program daya “Jadi semangat lagi menjalankan usaha, karena sempat sepi dampak COVID-19, pemasukan sama pengeluaran gak pernah cocok, gak semangat buat jualan.”. Hal senada disampaikan puka oleh Pak Adir pengusaha jual beli baju, “Senang dan cukup membantu mengembangkan usaha, jadi lebih paham target market dan berapa target omzet yang harus dibuat.”