Bank BTPN E-Banking & Banking Reinvented
Nikmati kemudahan dan kenyamanan akses perbankan dari PC, Laptop, Tablet, atau Smartphone Anda.
SMAR&TS
TOUCHBIZ
AksesBisnis@BTPN
Jenius Banking Reinvented
21 April 2015
BTPN MENDAPAT PENGHARGAAN UNESCO
Bandung, 21 April 2015 – Kontribusi nyata PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terhadap kota tempat lahirnya Bank ini 57 tahun lalu, melalui restorasi bangunan De Driekleur (Tiga Warna) di kawasan Dago, Bandung, Jawa Barat, mendapat apresiasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Apresiasi berwujud pada 2014 UNESCO Asia Pacific Awards for Cultural Heritage Conservation kategori Honourable Mention. Penghargaan diberikan atas keberhasilan BTPN bersinergi dengan arsitek ternama, Budi Lim dalam melakukan restorasi De Driekleur. Seremoni pemberian plakat oleh UNESCO dilaksanakan di Gedung De Driekleur yang kini digunakan sebagai kantor cabang BTPN Sinaya, unit bisnis pendanaan BTPN.
Penghargaan diberikan langsung oleh perwakilan UNESCO Bernard Zako kepada Ongki W. Dana, Wakil Direktur Utama BTPN dan disaksikan oleh Prof.Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti, Komisaris Utama BTPN. Acara tersebut dihadiri pula oleh perwakilaN Pemerintah Kota Bandung.
“Kami berterimakasih kepada UNESCO yang telah memberikan penghargaan ini dan bangga bisa menjadi bagian dalam upaya merawat cagar budaya di Kota Bandung melalui restorasi De Driekleur. Terlebih kota ini merupakan cikal bakal lahirnya BTPN 57 tahun lalu karenanya BTPN merasa wajib untuk memberikan kontribusi kepada kota Bandung,” ujar Ongki W. Dana, Wakil Direktur Utama BTPN dalam acara Pemberian Penghargaan dari UNESCO kepada BTPN di BTPN Cabang Sinaya Dago, Selasa (21/4).
Proses restorasi bangunan De Driekleur dipimpin oleh Budi Lim, seorang arsitek berpengalaman dengan keahlian konservasi dan restorasi. Keahlian Budi Lim dibuktikan dengan penghargaan tertinggi UNESCO Asia-Pacific Heritage Awards pada 2001 karena telah merestorasi Gedung Museum Arsip Nasional di Jakarta. Proses restorasi bangunan De Driekleur menghabiskan waktu selama kurang lebih empat tahun.
“Sebagian besar waktu justru saya habiskan untuk melakukan riset atas gedung ini dan material-material yang digunakan oleh arsitek. Kami berupaya keras merestorasi kembali bangunan ini sesuai aslinya,” ungkap Budi Lim yang juga hadir dalam acara tersebut.
De Driekleur dibangun pada tahun 1938 oleh arsitek Belanda bernama Albert Frederik Aalbers. Aalbers, kala itu, termasuk sebagai salah satu arsitek paling mashur seantero Hindia Belanda. Pada masa itu, Aalbers dan arsitek-arsitek muda lainnya sedang menggandrungi aliran seni yang dikenal dengan Art Deco.
Rancangan Art Deco ini mempunyai bahasa arsitektur yang jelas yang mencerminkan jiwa kebebasan dan kemajuan. Ruang-ruangnya mempunyai fungsi yang jelas selalu menekankan kualitas ruang daripada kuantitas. Art Deco selalu mempunyai skala yang bersahaja dan manusiawi.
”Selama 4-5 tahun saya mempelajari bangunan De Driekleur yang dibuat oleh Aalbers ini saya melihat adanya benang merah antara BTPN dengan spirit dan khas jiwa Art Deco yang memperhatikan masyarakat menengah dan kelas bawah,” kata Budi Lim.
BTPN kini menggunakan bangunan De Driekleur sebagai kantor cabang BTPN Sinaya yang merupakan unit bisnis pendanaan BTPN yang memberikan layanan personal bagi seluruh nasabah, berapapun nilai simpanannya. Sejalan dengan visi BTPN untuk menjadi bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia, dana yang terhimpun melalui BTPN Sinaya seluruhnya disalurkan kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam bentuk pinjaman melalui unit bisnis BTPN lainnya (BTPN Purna Bakti, BTPN Mitra Usaha Rakyat, dan BTPN Mitra Bisnis).
Tidak sebatas itu, BTPN Sinaya juga menawarkan kesempatan kepada seluruh penabung dan deposan di BTPN Sinaya untuk berpartisipasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia melalui Program Sahabat Daya. Program ini membuka kesempatan bagi para penabung dan deposan untuk berbagi dan berinteraksi langsung dengan nasabah mass market.
Ongki berharap, upaya BTPN dalam melestarikan cagar budaya tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Bandung. Pada saat yang sama, nasabah juga semakin nyaman dalam melakukan aktivitas perbankan di BTPN Sinaya.
“Masyarakat nantinya bila berkunjung ke BTPN Sinaya cabang Dago ini dapat menikmati cagar budaya dan sejarah yang dijaga dengan baik,” ujar Ongki.
***
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.