Bank BTPN E-Banking & Banking Reinvented
Nikmati kemudahan dan kenyamanan akses perbankan dari PC, Laptop, Tablet, atau Smartphone Anda.
SMAR&TS
TOUCHBIZ
AksesBisnis@BTPN
Jenius Banking Reinvented
18 Februari 2014
STRATEGI MEMADUKAN MISI BISNIS DAN MISI SOSIAL DORONG KREDIT BTPN TUMBUH 19%
Jakarta, 18 Februari 2014 – Berkomitmen melayani dan memberdayakan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro & kecil, termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus mencatatkan kinerja positif. Penyaluran kredit tahun 2013 tumbuh sehat dengan tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sangat rendah.
Hal itu tampak dari kinerja selama 2013. Per 31 Desember 2013, BTPN membukukan pertumbuhan kredit sebesar 19% (year-on-year/yoy) dari Rp 38,8 triliun pada 31 Desember 2012 menjadi Rp 46,1 triliun. Kenaikan penyaluran kredit ini tetap diimbangi dengan penerapan asas kehati-hatian yang tercermin dari NPL netto sebesar 0,38% pada akhir Desember 2013.
“Kami bersyukur tetap bisa bertumbuh baik di tengah situasi perekonomian yang cukup menantang, terutama di semester II-2013. Pertumbuhan kredit BTPN ini juga sejalan dengan harapan akan terciptanya fundamental perekonomian nasional yang sehat dan kuat, sehingga bisa menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Jerry Ng, Direktur Utama BTPN.
Kondisi perekonomian nasional di sepanjang semester II-2013 dibayang-bayangi oleh inflasi tinggi, kenaikan suku bunga acuan dan perkembangan ekonomi global yang sangat dinamis. Perubahan situasi tersebut mendorong perbankan melakukan sejumlah penyesuaian, termasuk memperlambat laju kredit. “Kami menyambut baik langkah regulator dan pemerintah dalam memperbaiki fundamental perekonomian. Kami optimistis, industri akan bertumbuh lagi dengan kualitas yang lebih baik,” lanjut Jerry.
Keberhasilan dalam menjaga kinerja selama 2013 ini tidak terlepas dari strategi BTPN yang memadukan misi bisnis dan misi sosial dalam produk dan layanan serta kegiatan sehari-hari. Sinergi tersebut tercermin melalui Daya, sebuah program pelatihan dan pendampingan yang terukur dan berkelanjutan yang diperuntukkan bagi seluruh nasabah BTPN yang terdiri dari para pensiunan, pelaku usaha mikro & kecil, serta komunitas pra-sejahtera produktif.
“Bagi kami, misi bisnis dan misi sosial adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. BTPN meyakini, nasabah mass market tidak hanya membutuhkan akses finansial tetapi juga pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka,” kata Jerry.
Sejak Januari hingga Desember 2013, Program Daya telah menjangkau 1.527.134 penerima manfaat. Jumlah tersebut meningkat 27% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 1.200.468 penerima manfaat. Adapun jumlah aktivitas yang digelar selama tahun 2013 meningkat 70% dari 53.079 aktivitas menjadi 90.183 aktivitas pada 2013.
Fokus BTPN dalam melayani segmen mass market kian mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari masyarakat, yang tercermin dari naiknya dana pihak ketiga (DPK). Melalui BTPN Sinaya, nilai simpanan masyarakat tumbuh 16% (yoy) dari Rp45,1 triliun per 31 Desember 2012 menjadi Rp52,2 triliun per 31 Desember 2013.
“Masyarakat percaya, dengan menyimpan dana di BTPN Sinaya, selain mendapatkan tingkat pengembalian optimal, mereka juga memiliki kesempatan berkontribusi memberdayakan masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro & kecil. Melalui BTPN Sinaya, BTPN menawarkan kesempatan kepada seluruh penabung dan deposan berpartisipasi dalam misi memberdayakan jutaan mass market di Indonesia,” ungkap Jerry.
Didukung kinerja positif tersebut, selama 2013 aset BTPN mencatat pertumbuhan 18% (yoy) dari Rp59,1 triliun pada akhir 2012 menjadi Rp 69,7 triliun. Laba bersih sebelum pajak (NPBT) tumbuh 15% (yoy) dari Rp2,49 triliun pada 31 Desember 2012 menjadi Rp2,87 triliun pada 31 Desember 2013. Sedangkan laba bersih setelah pajak (NPAT) tumbuh 8% (yoy) dari Rp1,98 triliun pada 31 Desember 2012 menjadi Rp2,13 triliun pada 31 Desember 2013. Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 23,1%, lebih tinggi dari posisi CAR Desember 2012 sebesar 21,5%.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi:
PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]
PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.