Siaran Pers : Bank BTPN

02 Mei 2018

Pemberdayaan UMKM Melalui Teknologi Digital


Jakarta, 2 Mei 2018 – PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan Tempo Media Group menyelenggarakan acara talk show Ngobrol@Tempo yang bertemakan Pemberdayaan UMKM Melalui Teknologi Digital. Acara ini menghadirkan CEO dan pendiri Javara Helianti Hilman dan Daya Head BTPN Andrie Darusman dengan moderator Direktur Tempo.co Tomi Aryanto.

 

Dalam pemaparannya, Daya Head BTPN Andrie Darusman mengungkapkan, fokus untuk melayani dan memberdayakan segmen masyarakat pensiunan, pelaku UMKM, dan komunitas prasejahtera produktif, BTPN meyakini bahwa nasabah tidak hanya membutuhkan akses kepada pembiayaan untuk meningkatkan taraf hidup. Nasabah juga membutuhkan pelatihan dan pendampingan agar dapat memiliki kehidupan yang lebih baik.

 

Untuk itu sejak 2011 BTPN mengembangkan program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur untuk meningkatkan kapasitas hidup para nasabah, yaitu Program Daya. Program Daya menjadi unique value proposition (UVP) yang membedakan BTPN dari bank lain.

 

“Daya diterapkan pada seluruh unit bisnis BTPN dan anak usaha, yaitu BTPN Syariah, sebagai bagian dari model bisnis yang terintegrasi. Program pelatihan dan pendampingan Daya tidak terbatas pada masalah keuangan saja, tetapi juga berbagai kiat meningkatkan usaha, memperluas jaringan pemasaran, melayani pelanggan, hingga hal-hal seputar menjalani pola hidup sehat,” jelas Andrie.

 

Selaras dengan visi mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia dengan didukung oleh teknologi digital, BTPN secara konsisten terus melakukan inovasi dan transformasi agar layanan yang diberikan relevan dengan penggunanya. Inovasi diwujudkan melalui produk-produk baru berbasis digital. Sedangkan transformasi digulirkan dengan mengubah konsep pelayanan nasabah dari bank-centric menjadi customer-centric. Perubahan tersebut tercermin pada penggunaan platform digital (digitalisasi) dalam existing business, termasuk Daya.

 

Melalui www.daya.id, Program Daya dapat diakses secara digital agar aktivitas pelatihan dan pendampingan nasabah dapat semakin luas dan efektif. “www.daya.id lahir dari kebutuhan nasabah untuk mendapatkan akses informasi seputar usaha dan kesehatan dengan cepat dan mudah sesuai dengan skala bisnis dan kebutuhan nasabah. Dengan demikian nasabah tidak perlu datang ke kantor cabang untuk mengikuti pelatihan tetapi mereka dapat mengakses berbagai informasi, kiat, dan pelatihan melalui www.daya.id dari mana saja dan kapan saja,” ujar Andrie.

 

www.daya.id memiliki berbagai fitur, di antaranya Tips dan Info Terkini yang berisi beragam artikel praktis tentang usaha dan kesehatan; Pelatihan Online yang merupakan modul/materi pelatihan dalam bentuk video singkat dan slide presentasi oleh para ahli terpercaya di bidang usaha dan kesehatan; Tanya Ahli yang merupakan fasilitas tanya jawab yang diasuh oleh para ahli; Peluang Usaha yang berisi sumber informasi usaha dan waralaba bagi yang sedang menjajaki peluang bisnis; serta Kisah Sukses terdiri dari cerita inspiratif dari pelaku usaha dan kesehatan dalam meraih kesuksesan.

 

Pada kesempatan yang sama, CEO dan pendiri Javara Helianti Hilman menyampaikan bahwa dalam menjalankan usahanya, ia juga meyakini pentingnya pelatihan dan pendampingan yang ia berikan kepada mitra usahanya, yaitu para petani dan pengrajin makanan. Melalui pelatihan dan pendampingan yang dilakukannya, para petani dan pengrajin makanan bisa menghasilkan produk yang lebih berkualitas sekaligus memajukan usaha dan industrinya secara berkelanjutan.

 

Tidak hanya itu para pelaku UMKM perlu mendapatkan akses promosi dan pemasaran agar produknya bisa dikenal dan dijual kepada masyarakat yang lebih luas. Salah satu cara yang dilakukan Helianti adalah mengajak para petani dan pengrajin makanan untuk demo, workshop, dan mengikuti event baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

 

“Untuk meningkatkan kualitas hidup para petani dan pengrajin makanan di Indonesia, kami menargetkan produk-produk mereka untuk pasar ekspor karena harga pasar internasional sangat baik. Maka perlu produk-produk yang dihasilkan berkualitas internasional dan promosi yang lebih luas,” tutur Helianti.

Seiring dengan perkembangan teknologi digital, Helianti mendorong para pelaku UMKM memanfaatkan media sosial dan e-commerce untuk melakukan promosi dan pemasaran. Menurutnya teknologi digital saat ini merupakan cara yang mudah dan murah bagi para pelaku UMKM untuk mempromosikan dan memasarkan produknya.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.