20 April 2016

BTPN Bukukan Pertumbuhan Kredit 11% Kualitas Terjaga dengan NPL 0,7%


Jakarta, 20 April 2016 – Fokus dan konsisten melayani masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk masyarakat prasejahtera produktif (mass market), PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) terus memperkuat perannya dalam memberdayakan masyarakat dari segmen ini.

 

Hal tersebut terlihat dari penyaluran kredit yang tumbuh moderat. Pada 31 Maret 2016, BTPN membukukan kredit Rp59,3 triliun, tumbuh 11% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp53,4 triliun (year on year/yoy).   

 

“Membukukan pertumbuhan kredit 11% pada awal tahun adalah pencapaian yang patut kami syukuri, karena umumnya kredit tidak tumbuh agresif pada triwulan I. Bercermin dari data ini, kami berharap kredit akan tumbuh lebih baik lagi pada triwulan-triwulan berikutnya,” kata Jerry Ng, Direktur Utama BTPN.    

 

Pertumbuhan kredit dimotori oleh penyaluran dana ke segmen UMKM dan masyarakat prasejahtera produktif. Kredit ke pelaku UMKM tumbuh 15% menjadi Rp15,8 triliun, sedangkan pembiayaan ke segmen prasejahtera produktif, yang disalurkan melalui BTPN Syariah, meningkat 47% menjadi Rp3,9 triliun.

 

Kenaikan penyaluran kredit  tersebut tetap diimbangi dengan asas kehati-hatian yang tercermin dari tingkat rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 0,7%. “Pertumbuhan kredit sebesar 11% dengan NPL terjaga di 0,7% menunjukkan kami masih ekspansif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian,” ungkap Jerry.

 

Guna meningkatkan pelayanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, BTPN juga terus melakukan inovasi. Salah satu inovasi adalah meluncurkan BTPN Wow! pada 30 Maret 2015. BTPN Wow! merupakan brand BTPN untuk program Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) yang digagas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

Layanan BTPN Wow! sangat praktis dan terjangkau dengan memanfaatkan teknologi telepon genggam dan didukung jasa agen sebagai perpanjangan tangan BTPN untuk menjangkau masyarakat di pelosok. Hingga akhir Maret 2016, jumlah Agen BTPN Wow! mencapai sekitar 30 ribu agen, dengan jumlah nasabah lebih dari 410.000 nasabah.  

 

Saat ini, BTPN Wow! telah bekerjasama dengan Telkomsel, perusahaan operator seluler terbesar di Indonesia, untuk mengembangkan layanan  keuangan terhubung. Layanan  TCASH dan BTPN Wow! merupakan layanan keuangan terhubung pertama di Indonesia yang menghubungkan layanan mobile money TCASH serta rekening tabungan BTPN Wow!.

 

Ke depan, BTPN akan  terus melakukan inovasi  serta terobosan untuk memudahkan masyarakat memanfaatkan layanan dan jasa perbankan. Selama kurun waktu Januari 2016- Maret 2016, BTPN telah menanamkan investasi baru berkisar Rp80 miliar untuk pengembangan infrastruktur, jaringan dan teknologi. Angka tersebut meningkat lebih dari 400% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Dalam melayani segmen masyarakat berpendapatan rendah, BTPN juga meyakini keterlibatan langsung adalah kunci pertumbuhan. Melalui Program Daya, sebuah program pelatihan dan pendampingan yang diberikan secara berkelanjutan dan terukur, BTPN berupaya meningkatkan kapasitas nasabah. Hingga akhir Maret 2016, BTPN telah menyelenggarakan 44.989 aktivitas Daya. Sedangkan jumlah peserta Program Daya mencapai 381.258 nasabah.

 

Untuk mengoptimalkan fungsi intermediasi, BTPN menyeimbangkan kecukupan likuiditas dan laju pertumbuhan kredit. Per 31 Maret 2016, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp61,7 triliun, tumbuh 14% dari periode yang sama tahun lalu Rp54,4 triliun. Tingkat rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 96%. Apabila memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral (loan to funding ratio/LFR), rasio likuiditas BTPN berada di 88%. 

 

Pertumbuhan yang moderat di sisi kredit, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 9% (yoy) dari Rp76,6 triliun menjadi Rp83,6 triliun. Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 24,9%.

 

Dengan berbagai pencapaian tersebut, hingga akhir Maret 2016, BTPN mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp429 miliar, lebih rendah 11% dari periode tahun lalu sebesar Rp481 miliar. “Jika tidak memperhitungkan investasi baru, laba kami sejatinya tumbuh positif. Kami optimistis, ke depan BTPN akan lebih baik lagi,” tutup Jerry.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.