Siaran Pers : Bank BTPN

07 September 2012

BTPN TINGKATKAN KAPASITAS PENGUSAHA MIKRO DI MEDAN


Medan  - Jumat, 7 September 2012. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menggelar program pemberdayaan yang disebut “Daya” di Kantor BTPN Cabang Kapten Muslim, Jl. Gatot Subroto, Komplek Tomang Elok Nomor 69 Medan. “Daya” adalah program pemberdayaan mass market yang berkelanjutan dan terukur, guna meningkatkan  kapasitas nasabah pensiunan, pengusaha mikro & kecil (UMK), serta komunitas pra-sejahtera produktif.  Hadir dalam kegiatan ini, Ade Koes Djafri  selaku  Regional Business Leader UMK wilayah Sumatera Bagian Utara. 


Ade menerangkan, “BTPN mengembangkan program “Daya” berlandaskan model bisnis kami yang mengintegrasikan misi sosial dan misi bisnis, atau yang disebut dengan “Peluang Sekaligus Panggilan”. Karena BTPN meyakini bahwa keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah, akan berdampak positif terhadap pertumbuhan kapasitas nasabah sekaligus juga meningkatkan pertumbuhan kinerja BTPN.”

Untuk meningkatkan kapasitas nasabah, program pemberdayaan “Daya” terdiri dari 3 pilar yaitu  Daya Sehat Sejahtera, Daya Tumbuh Usaha, serta Daya Tumbuh Komunitas.

Program “Daya” yang dilakukan kali ini adalah “Daya Tumbuh Usaha” yaitu pelatihan pengembangan usaha dan modal bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK). Pelatihan dilakukan secara sederhana dengan modul yang berisi kiat-kiat praktis. Saat ini BTPN telah memiliki beberapa kiat praktis antara lain: kiat praktis meningkatkan pendapatan dan membuat pembeli menjadi setia; kiat praktis membangun dan mengembangkan merek; kiat praktis mengelola keuangan, dan kiat praktis menata barang dagangan.

“Secara nasional, dalam periode 1 tahun (1 Juli 2011 – 30 Juni 2012) program daya telah menjangkau 948.269 penerima manfaat, atau meningkat 61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat 588.540. Penerima manfaat merupakan nasabah mass market, yaitu pelaku usaha mikro dan kecil, pensiunan, serta komunitas prasejahtera produktif,” ungkap Ade.

Ade menambahkan jumlah aktivitas dan kelas pelatihan daya yang digelar juga meningkat 102% dari 18.187 aktivitas (per Juni 2011) menjadi 36.669 aktivitas (per Juni 2012). Selain itu, program pemberdayaan yang dilaksanakan BTPN selama ini mendapat tanggapan sangat positif dari nasabah. Berdasarkan pengukuran hasil evaluasi kegiatan, rata-rata tingkat kepuasan nasabah mencapai 90%.

”Melalui program Daya Tumbuh Usaha kami berharap dapat meningkatkan kapasitas nasabah BTPN utamanya para pelaku usaha mikro agar dapat bertumbuh dengan lebih baik lagi,” pungkas Ade.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.