28 Februari 2011

BTPN KONSISTEN KEMBANGKAN BISNIS PENSIUN DAN MITRA USAHA RAKYAT - KREDIT TUMBUH 48%


Jakarta - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) menunjukkan kinerja prima sepanjang 2010. BTPN yang memiliki visi untuk menjadi bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat Indonesia, selama ini konsisten mengembangkan bisnis di segmen mass market, dengan melayani para pensiunan dan pelaku Usaha Mikro & Kecil (UMK). 

Jerry Ng, Direktur Utama BTPN mengungkapkan, “Dalam mengelola usaha yang berfokus di segmen mass market, kami meyakini bahwa dengan keterlibatan BTPN dalam membangun lingkungan nasabah, akan berdampak secara langsung pada pertumbuhan usaha BTPN. Oleh karena itu, selain menyediakan solusi keuangan, yang juga tak kalah penting adalah kami ikut serta berperan secara langsung dalam memberdayakan para nasabah.” 

Lebih lanjut Jerry menjelaskan bahwa bentuk pemberdayaan yang mulai dikembangkan pada akhir 2008 lalu adalah program Pensiun Sehat & Sejahtera (PSS) dan Capacity to Grow (C2G). PSS  bertujuan memberikan kesempatan bagi para nasabah Pensiunan untuk memenuhi keseluruhan elemen sehat dan sejahtera, terdiri dari 3 pilar program yaitu Pusat Informasi, Program Konsultasi, dan Peluang Usaha. Sementara C2G bertujuan meningkatkan kemampuan nasabah btpn I mitra usaha rakyat (MUR) dalam mengelola usahanya melalui 3 pilar utama yaitu Pusat Informasi, Program Pelatihan, dan Peluang Usaha baru.

“Keunikan strategi kami yang memadukan misi bisnis dan sosial ini terbukti mampu mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan,” lanjut Jerry. “Sepanjang tahun 2010, sebanyak 460.000 nasabah pensiunan telah menikmati layanan PSS. Sementara untuk nasabah MUR, kami telah menyelenggarakan 6.600 kelas pelatihan, yang diikuti oleh 104.000 nasabah. Kedua program ini mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari para nasabah.” 

Buah dari strategi yang unik dan fokus tersebut, tercermin dalam kinerja BTPN yang prima. Per 31 Desember 2010, pertumbuhan kredit mencapai 48% (year-on-year/yoy) dari Rp 15,7 triliun menjadi Rp 23,3 triliun. Walaupun penyaluran kredit tumbuh signifikan, BTPN senantiasa menerapkan asas kehati-hatian, tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) net sebesar 0,48%. 

Dalam kesempatan yang sama, Jerry menegaskan di tahun 2011 BTPN tetap konsisten untuk mengembangkan bisnis Pensiun dan UMK melalui penyaluran kredit dan program-program pemberdayaan dan pengembangan kapasitas. “BTPN telah mempersiapkan modal yang cukup untuk menghadapi pertumbuhan bisnis di 2011,” tegas Jerry. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio – CAR) BTPN per 31 Desember 2010 mencapai 23,40%. 

Pertumbuhan kredit yang pesat didukung pula oleh pertumbuhan dana masyarakat (Dana Pihak Ketiga – DPK). Per 31 Desember 2010, DPK mencapai Rp 25,5 triliun atau tumbuh 38% (yoy). Sementara itu, aset BTPN juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp 34,5 triliun atau meningkat 55% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 22,3 triliun. 

Guna menggalang pendanaan jangka panjang sebagai pendukung dana yang dihimpun dari masyarakat, pada 2010 BTPN telah berhasil menerbitkan Obligasi BTPN II (Mei 2010) sebesar Rp 1,3 triliun dan Obligasi BTPN III (Desember 2010) senilai Rp 1,1 triliun. Obligasi BTPN ini mendapatkan National Long-term rating AA- (idn) dengan prospek peringkat Stabil dari Fitch Ratings. 

Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN, yang mencapai Rp 836,8 miliar per 31 Desember 2010,  atau tumbuh signifikan sebesar  99% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp Rp 420,4 miliar.

Saat ini BTPN telah melayani lebih dari 800.000 nasabah, bertumbuh pesat dalam kurun waktu kurang dari 3 tahun, melalui 1.056 jaringan kantor yang telah beroperasi secara online realtime, yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

“Dengan dukungan dari seluruh stakeholders, kinerja prima selama tahun 2010 akan menjadi momentum yang kuat bagi kami untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan,” ujar Jerry menutup pembicaraan.

Atas konsistensi kinerja yang prima, BTPN telah menerima pengakuan dan penghargaan dari pihak-pihak independen yang kredibel yaitu Majalah Investor “Best Emiten 2010” (Mei 2010) dan “Best Bank 2010” (Juni 2010); Perbanas “Asian Banking Finance and Informatic (ABFI) Banking Award” (Juli 2010); Majalah Infobank “Infobank Award 2010”, “Platinum Throphy Award 2010” atas kinerja sangat bagus selama 10 tahun berturut-turut; dan “Peringkat 1 Bank Go Public”.


Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

 

PT Bank BTPN Tbk
Andrie Darusman – Communications & Daya Head
Email: [email protected] atau [email protected]

 

Sekilas tentang Bank BTPN

PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) merupakan bank devisa hasil penggabungan usaha PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) pada Februari 2019. Bank BTPN melayani berbagai segmen yang ada di industri perbankan, mulai dari ritel hingga korporasi, termasuk para pensiunan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas prasejahtera produktif; segmen consuming class; serta segmen korporasi. Layanan kami tersedia di unit-unit bisnis Bank BTPN, yaitu BTPN Sinaya—unit bisnis pendanaan, BTPN Purna Bakti—unit bisnis yang melayani nasabah pensiunan, BTPN Bisnis Mikro—unit bisnis yang melayani pelaku usaha mikro, BTPN Business Banking—unit bisnis yang melayani pelaku usaha kecil dan menengah, Jenius—platform perbankan digital untuk segmen consuming class, dan unit bisnis korporasi yang melayani perusahaan besar nasional, multinasional, dan Jepang. Selain itu, Bank BTPN memiliki anak usaha yaitu PT Bank BTPN Syariah Tbk yang melayani nasabah dari komunitas prasejahtera produktif. Melalui Program Daya, yaitu program pemberdayaan yang berkelanjutan dan terukur, Bank BTPN secara reguler memberikan pelatihan dan informasi untuk meningkatkan kapasitas nasabah sehingga memiliki kesempatan tumbuh dan mendapatkan peluang untuk hidup yang lebih baik.